 
									Mikroplastik, partikel kecil yang tersebar luas di lingkungan, ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan kulit. Riset terbaru mengungkap bahwa bahan sintetis ini tidak hanya mencemari bumi, tetapi juga berpotensi merusak kulit manusia dengan berbagai cara.
Dampak Mikroplastik pada Kulit
Partikel mikroplastik dapat memicu reaksi alergi, terutama pada kulit sensitif atau yang sedang mengalami masalah. Selain itu, paparan terus-menerus terhadap mikroplastik—yang sifatnya mirip polutan—dapat memperburuk kondisi seperti jerawat, eksim, dan iritasi, serta membuat kulit terlihat kusam.
Faktor yang Memperburuk Dampaknya
Beberapa kebiasaan makan, seperti konsumsi gula berlebihan dan produk susu tinggi lemak, dapat memperparah efek negatif mikroplastik. Pasalnya, makanan tersebut memicu peradangan dalam tubuh, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan kulit.
Langkah Perlindungan untuk Kulit
Untuk mengurangi risiko, beberapa langkah berikut bisa diambil:
- Memperbanyak asupan makanan kaya antioksidan dan anti-inflamasi, seperti sayuran hijau dan buah-buahan.
- Mengurangi konsumsi gula untuk meminimalkan stres oksidatif pada kulit.
- Memilih produk perawatan kulit yang mendukung keseimbangan mikrobioma kulit.
Pengaruh pada Mikrobioma Kulit
Penelitian awal menunjukkan bahwa mikroplastik mungkin mengganggu keseimbangan mikrobioma kulit dan tubuh. Namun, studi lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan sejauh mana dampaknya.
Perawatan Dasar yang Tetap Penting
Meski tantangan seperti mikroplastik semakin nyata, rutinitas perawatan kulit dasar—seperti membersihkan, melembapkan, dan melindungi dari sinar UV—tetap menjadi kunci utama menjaga kesehatan kulit dan mikrobiomanya.







