
Obesitas: Lebih dari Sekadar Masalah Berat Badan
Obesitas sering kali dianggap sekadar kelebihan berat badan, padahal kondisi ini merupakan penyakit kronis yang serius dan dapat berdampak besar pada kualitas hidup jika tidak ditangani dengan tepat. Dr. Waluyo Dwi Cahyono, SpPD-KEMD, FINASIM, menegaskan hal ini dalam peluncuran Klinik Digital Halofit by Halodoc, mengingatkan bahwa obesitas memerlukan penanganan komprehensif untuk mencegah risiko kesehatan jangka panjang.
Dampak Kesehatan yang Mengintai
Fisik & Mobilitas:
Obesitas membuat aktivitas sehari-hari seperti naik-turun tangga menjadi lebih sulit. Tekanan berlebih pada sendi, terutama lutut, dapat memicu nyeri kronis dan mengurangi mobilitas. Selain itu, jantung dipaksa bekerja ekstra, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan hipertensi yang berpotensi berujung pada gagal jantung.
Gangguan Hormonal:
Pada wanita, obesitas dapat mengacaukan keseimbangan hormon, menyebabkan masalah seperti menstruasi tidak teratur, PCOS, penurunan kesuburan, serta gangguan metabolisme yang semakin parah.
Gangguan Tidur:
Risiko sleep apnea syndrome meningkat pada penderita obesitas. Kondisi ini ditandai dengan henti napas sesaat saat tidur, mengakibatkan kualitas tidur buruk, kelelahan kronis, sulit konsentrasi, dan peningkatan risiko penyakit jantung.
Penyakit Kronis Lainnya:
Penumpukan lemak berlebih di organ vital dapat memicu diabetes tipe 2, hipertensi, kolesterol tinggi, serta gangguan jantung.
Langkah Penanganan yang Tepat
- Penanganan obesitas memerlukan pendekatan holistik, bukan sekadar diet singkat. Perubahan pola makan, peningkatan aktivitas fisik, dan pemeriksaan medis rutin harus dilakukan secara konsisten.
- Deteksi dini faktor risiko sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga obesitas.
- Konsultasi dengan dokter secara berkala membantu mencegah komplikasi serius sebelum terlambat.
- Tujuan utama bukan hanya menurunkan berat badan, tetapi juga memastikan fungsi tubuh tetap optimal dan terhindar dari penyakit kronis berbahaya.