
# Cara Mengenali Alergi Gluten pada Anak: Gejala, Faktor Risiko, dan Langkah Penanganan
Alergi gluten pada anak bisa muncul sejak dini, bahkan saat masih mengonsumsi ASI. Jika ibu menyusui makan makanan mengandung gluten, reaksi alergi seperti ruam, diare, atau sesak napas bisa terjadi pada bayi. Gejala semakin jelas ketika anak mulai mendapat MPASI berbahan gandum, barley, atau gandum hitam.
## 1. Waspadai Gejala yang Muncul
Beberapa tanda alergi gluten yang perlu diperhatikan:
– Ruam kulit seperti eksim
– Gangguan pencernaan, misalnya diare atau muntah
– Pembengkakan di area wajah atau mulut
– Sesak napas dalam kasus yang lebih serius
## 2. Cek Riwayat Alergi Keluarga
Faktor keturunan berperan besar dalam risiko alergi:
– Jika salah satu orang tua punya alergi (apa pun jenisnya), anak berisiko 50% mengalami alergi.
– Risiko meningkat hingga 80% jika kedua orang tua memiliki riwayat alergi.
– Jenis alergi yang diturunkan bisa berbeda (misalnya, orang tua alergi debu, anak alergi gluten).
## 3. Konsultasi dan Tes Alergi
Jika gejala muncul setelah anak mengonsumsi gluten, segera bawa ke dokter. Pemeriksaan medis seperti tes kulit atau darah dapat membantu memastikan diagnosis. Langkah ini penting terutama jika reaksinya parah.
## 4. Beda Alergi dan Intoleransi Gluten
Meski gejalanya mirip (seperti kembung atau diare), intoleransi gluten tidak melibatkan reaksi sistem kekebalan seperti alergi. Diagnosis yang tepat membantu menentukan penanganan jangka panjang.
Kesimpulan: Memantau gejala, menelusuri riwayat keluarga, dan berkonsultasi dengan dokter adalah langkah penting untuk mendeteksi alergi gluten pada anak.