
Xabi Alonso Terjepit di Tengah Konflik dengan Manajemen Madrid
Xabi Alonso, pelatih baru Real Madrid, menghadapi tantangan tak terduga setelah keputusan manajemen klub dalam bursa transfer musim panas 2025. Perbedaan pandangan antara dirinya dan pihak manajemen menciptakan situasi rumit jelang bergulirnya musim 2025-2026.
Dibesut sebagai pengganti Carlo Ancelotti pada Mei 2025, Alonso memulai debutnya dengan membawa Los Blancos ke semifinal Piala Dunia Antarklub. Namun, kekalahan telak 0-4 dari PSG menghentikan langkah mereka. Kini, fokus pelatih asal Tolosa itu beralih ke persiapan musim baru—namun dengan kendala baru: ketidaksepakatan dengan manajemen.
Dua Target yang Tak Terealisasi
Menurut The Athletic, Alonso menekankan pentingnya merekrut dua pemain baru: seorang penyerang pengganti Rodrygo Goes dan seorang gelandang. Kebutuhan di lini tengah semakin mendesak setelah kepergian Luka Modrić dan belum adanya penerus yang setara Toni Kroos.
Namun, media Spanyol melaporkan bahwa manajemen Madrid menolak usulan tersebut. Alasan mereka: minimnya opsi gelandang berkualitas yang memenuhi kriteria klub.
Adaptasi atau Tertekan?
Tanpa tambahan pemain baru, Alonso terpaksa berimprovisasi dengan memaksimalkan skuad yang ada, termasuk memanfaatkan bibit akademi. Padahal, sebelumnya Madrid sempat merespons positif permintaannya.
Upaya mendatangkan Rodri dari Manchester City pun gagal akibat biaya transfer yang membengkak dan risiko cedera pemain tersebut. Ditambah lagi, City berencana memperpanjang kontrak Rodri hingga 2029. Sementara itu, Rodrygo belum mendapatkan tawaran yang memuaskan dari klub lain, membuat Madrid enggan mengeluarkan dana besar.
Kini, Alonso harus mencari solusi kreatif di tengah keterbatasan—tantangan pertama yang menguji kematangannya sebagai pelatih di Santiago Bernabéu.