
Hari Jantung Sedunia: YJI Soroti Pentingnya Penanganan Penyakit Jantung pada Anak
Dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada Minggu (29/9/2025), Yayasan Jantung Indonesia (YJI) mengangkat isu penting terkait penyakit jantung pada anak, khususnya penyakit jantung bawaan dan jantung rematik. Iwet Ramadhan, Head of Communication YJI, menegaskan bahwa momen ini menjadi pengingat akan tantangan kesehatan yang masih dihadapi banyak anak di Indonesia.
Mengenal Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit jantung bawaan terjadi ketika terdapat kelainan pada struktur atau sirkulasi jantung sejak bayi masih dalam kandungan. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, infeksi selama kehamilan, gaya hidup ibu, atau kelahiran prematur.
Berdasarkan data YJI, sekitar 50.000 bayi lahir dengan kondisi ini setiap tahunnya. Namun, hanya 7.500 yang mendapatkan penanganan medis, baik melalui operasi maupun prosedur non-bedah. “Anak-anak ini bukan hanya harapan orangtua, tapi juga masa depan bangsa. Itulah mengapa kami terus berupaya membantu mereka,” ujar Iwet.
Sayangnya, mayoritas pasien berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga biaya pengobatan sering menjadi penghalang.
Penyakit Jantung Rematik: Ancaman yang Sering Terlupakan
Selain jantung bawaan, YJI juga menyoroti penyakit jantung rematik, yang masih kurang dikenal masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri *Group A Streptococcus* (GAS) yang dapat masuk ke tubuh jika kebersihan tidak dijaga, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan.
Iwet menjelaskan, gejala awal bisa berupa batuk atau demam ringan. Jika tidak ditangani dengan benar, infeksi dapat berlanjut dan memicu kerusakan jantung. “Hari Jantung Sedunia adalah kesempatan untuk mengedukasi masyarakat bahwa kebersihan juga berpengaruh pada kesehatan jantung,” tambahnya.
Skrining untuk Deteksi Dini
YJI berencana memperluas program skrining penyakit jantung rematik pada anak-anak di empat provinsi dengan tingkat kemiskinan tinggi. Langkah ini sejalan dengan arahan Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan deteksi dini.
Hingga saat ini, YJI telah membantu lebih dari 2.000 pasien anak. Namun, masih ada 180 anak dalam antrean penanganan dan 1.082 lainnya yang baru menjalani tahap skrining.
Program Lain YJI
Selain skrining, YJI juga aktif melakukan:
- Edukasi tentang pencegahan dan penanganan penyakit jantung.
- Kampanye *Panca Usaha Jantung Sehat* yang mencakup pola makan sehat dan olahraga teratur.
- Fokus pada pendampingan pasien jantung bawaan, termasuk bantuan pendanaan.
“Kami berkomitmen untuk terus memperluas upaya penyelamatan jantung anak-anak Indonesia,” tutup Iwet.