
Migrain: Makanan yang Bisa Meredakan dan yang Perlu Dibatasi
Hidup dengan migrain bisa terasa seperti berjuang melawan badai di dalam kepala. Nyeri berdenyut, sensasi menusuk, dan rasa lelah yang menyertainya sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari.
Menurut Dr. Brian Gerhardstein, Direktur Kedokteran Sakit Kepala di JFK University Medical Center, hubungan antara makanan dan migrain cukup kompleks. Tidak ada satu pola makan yang cocok untuk semua penderita karena setiap orang mengalami migrain dengan frekuensi dan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Beberapa orang mungkin merasakan kafein sebagai penolong, sementara yang lain justru menganggapnya sebagai pemicu. Namun, para ahli sepakat bahwa beberapa makanan bernutrisi tinggi dapat membantu mengurangi peradangan dan memperkuat tubuh dalam melawan migrain.
16 Makanan yang Bisa Meredakan Migrain
1. Ikan Berlemak
Kayla Farrell, ahli gizi dari FRESH Communications, menekankan pentingnya mengonsumsi makanan kaya nutrisi dan anti-inflamasi untuk membantu mengelola migrain.
“Ikan seperti salmon, tuna, sarden, dan tiram mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki sifat anti-peradangan,” jelasnya.
Sebuah penelitian menunjukkan, diet tinggi omega-3 selama 16 minggu dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan migrain.
2. Edamame, Kenari, dan Alpukat
Bagi yang tidak sering mengonsumsi ikan, sumber nabati seperti edamame, kenari, dan alpukat juga kaya akan omega-3. Nutrisi ini membantu melawan peradangan yang mungkin memicu migrain.
3. Ubi Jalar dan Telur
Dr. Sandip Sachar, dokter gigi di New York City, menjelaskan bahwa beberapa kasus migrain dipicu oleh gangguan sendi temporomandibular (TMD).
“Makanan yang terlalu keras atau kenyal bisa memperparah gejala. Pilihan seperti ubi tumbuk dan telur orak-arik lebih aman dan tetap bergizi,” ujarnya.
4. Kacang, Buah Beri, dan Apel
Studi terhadap lebih dari 12.000 orang menemukan bahwa asupan serat tambahan 10 gram per hari dapat menurunkan risiko migrain hingga 11%.
Kacang, buah beri, dan apel termasuk makanan tinggi serat yang mendukung kesehatan usus, sehingga membantu mengurangi zat pro-inflamasi penyebab migrain.
5. Nasi Merah, Pisang, dan Sayuran Hijau Tua
Magnesium berperan penting dalam fungsi otot dan saraf. Banyak penderita migrain kekurangan mineral ini.
“Magnesium juga terkait dengan serotonin, zat kimia otak yang mengatur rasa nyeri,” jelas Farrell.
6. Air Putih, Mentimun, dan Semangka
Dehidrasi sering kali menjadi pemicu migrain yang terabaikan.
“Kekurangan cairan bisa memperburuk sakit kepala,” kata Dr. Gerhardstein.
Selain air putih, buah dan sayuran tinggi air seperti mentimun dan semangka membantu menjaga hidrasi tubuh.
Makanan yang Sebaiknya Dibatasi
Selain makanan yang membantu, beberapa jenis makanan justru bisa memicu migrain.
“Alkohol dan cokelat sering disebut sebagai pemicu utama,” ungkap Dr. Gerhardstein.
Selain itu, keju, yogurt, daging olahan (seperti salami dan sosis), produk kedelai tertentu, tomat, bawang bombai, serta makanan mengandung aspartam, MSG, atau kafein juga dapat memicu migrain pada beberapa orang.