
Penyakit jantung kini tidak hanya menjadi ancaman bagi kelompok lanjut usia, tetapi juga semakin banyak menyerang generasi muda. Karena itu, langkah pencegahan sejak dini melalui perubahan gaya hidup menjadi kunci utama untuk mengurangi risiko gangguan jantung di kemudian hari.
Menurut dr. Bambang Budiono, Sp.JP, FIHA, FAPSC, FAPSIC, FSCAI, spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis intervensi kardiovaskular, pencegahan jauh lebih efektif dibandingkan pengobatan. “Jika bisa dicegah, tentu lebih baik daripada mengobati. Sebab, ketika serangan jantung terjadi, belum tentu pasien bisa pulih sepenuhnya,” ujarnya dalam Primaya Cardiovascular Conference 2025 di Jakarta, Sabtu (20/9/2025).
Cara mencegah penyakit jantung dari kebiasaan sehari-hari
dr. Bambang menekankan bahwa kebiasaan sehat sejak muda dapat menekan risiko penyakit jantung, terutama faktor-faktor yang dapat dikendalikan seperti merokok, kurang gerak, dan obesitas. Namun, ada juga faktor risiko yang sulit dihindari, misalnya polusi udara. “Polusi udara kini termasuk faktor risiko yang tidak bisa kita hindari sepenuhnya,” tambahnya.
Lantas, bagaimana cara mencegah penyakit jantung melalui kebiasaan sehari-hari? Berikut penjelasannya.
1. Lakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik, terutama olahraga aerobik seperti jalan cepat, lari, atau berenang, sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung. “Olahraga aerobik lebih disarankan untuk pencegahan, meskipun latihan beban juga memiliki manfaat,” jelas dr. Bambang.
2. Jangan merokok
Merokok, terutama dalam jumlah banyak, meningkatkan risiko penyakit jantung tanpa memandang usia. “Jangan tunggu sampai ada keluhan baru berhenti merokok. Ketika gejala muncul, seringkali sudah terlambat,” tegasnya.
3. Kurangi gorengan
Pola makan juga berperan besar dalam pencegahan penyakit jantung. Mengurangi konsumsi gorengan dan makanan tinggi lemak jenuh dapat menurunkan risiko. “Lemak jenuh atau *high saturated fat* termasuk pemicu utama, jadi sebaiknya dibatasi,” ujar dr. Bambang.
Bagaimana dengan genetik?
Meskipun riwayat keluarga (*family history*) dapat meningkatkan potensi penyakit jantung, dr. Bambang menegaskan bahwa hal itu tidak selalu terjadi. “Genetik adalah bakat, tapi belum tentu muncul jika kita mengontrol faktor risiko lainnya. Jadi, meski ada riwayat keluarga, gaya hidup sehat tetap bisa mencegahnya,” jelasnya.
Kesimpulannya, pencegahan sejak dini melalui kebiasaan sehat seperti olahraga teratur, menghindari rokok, dan menjaga pola makan sangat penting untuk kesehatan jantung, terutama bagi generasi muda. “Semakin cepat kita mendeteksi dan mencegah, semakin kecil risiko penyakit jantung berkembang di masa depan,” tutup dr. Bambang.