6 Persiapan Penting Sebelum Ikut Skrining Psikologis Pranikah, Wajib Tahu!

0 0
Read Time:2 Minute, 3 Second

Skrining Psikologis Pranikah: Persiapan Penting bagi Pasangan Muda

Semakin banyak pasangan muda yang tertarik menjalani skrining psikologis pranikah sebagai langkah persiapan sebelum menikah. Namun, proses ini tidak sekadar mengisi formulir—pasangan perlu mempersiapkan diri secara menyeluruh. Menurut Maharani Galuh Safitri, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan co-founder Pulih Bersama LARA, persiapan sebelum skrining justru menjadi kunci utama. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengikuti tes ini.

Apa yang Disiapkan Sebelum Skrining Psikologis Pranikah?

1. Siap Mental Menerima Hasil

Sebelum ikut skrining pranikah, ada beberapa hal yang perlu pasangan siapkan, salah satunya siap mental. Ini penjelasan psikolog.
Hasil skrining psikologis tidak selalu sesuai harapan. Bisa jadi, pasangan menemukan perbedaan pola pikir, nilai hidup, atau bahkan luka masa lalu yang belum sepenuhnya pulih.

“Yang terpenting adalah kesiapan mental setiap individu dalam hubungan. Keduanya harus siap menerima sisi baik maupun buruk dari pasangan,” jelas Maharani dalam wawancara dengan Kompas.com (31/7/2025).

Kesiapan mental ini mencakup kemampuan menerima hasil tanpa sikap defensif, menyalahkan, atau terburu-buru mengambil keputusan.

2. Mau Berdiskusi dengan Terbuka

Sebelum ikut skrining pranikah, ada beberapa hal yang perlu pasangan siapkan, salah satunya siap mental. Ini penjelasan psikolog.
Skrining psikologis bukan ajang menentukan siapa yang lebih benar, melainkan bahan diskusi untuk memahami perbedaan secara dewasa.

“Pasangan harus bersedia mencari jalan tengah dari konflik yang muncul dalam hubungan. Kedewasaan sangat dibutuhkan,” tambah Maharani.

Komitmen untuk menyelesaikan masalah, bukan menghindar atau memaksakan pendapat, menjadi kunci dalam proses ini.

3. Komitmen untuk Jujur Selama Proses

Sebelum ikut skrining pranikah, ada beberapa hal yang perlu pasangan siapkan, salah satunya siap mental. Ini penjelasan psikolog.
Kejujuran menjadi faktor penentu akurasi hasil skrining. Dalam layanan seperti *Before We Say Yes*, pasangan mengisi formulir refleksi secara terpisah.

Jika ada manipulasi atau ketidakjujuran, hasilnya tidak akan menggambarkan kondisi sebenarnya dan justru berpotensi menyesatkan saat didiskusikan bersama.

4. Menyiapkan Biaya Layanan

Sebelum ikut skrining pranikah, ada beberapa hal yang perlu pasangan siapkan, salah satunya siap mental. Ini penjelasan psikolog.
Skrining psikologis umumnya berbayar, dengan biaya bervariasi tergantung jenis layanan.

“Di *Before We Say Yes*, biaya berkisar Rp 150.000 hingga Rp 300.000, tergantung kedalaman analisis, termasuk tes kepribadian,” ujar Maharani.

Beberapa layanan juga menawarkan konsultasi lanjutan dengan psikolog, sehingga penting bagi pasangan untuk merencanakan anggaran sejak awal.

5. Kesediaan Kedua Pihak untuk Ikut Serta

Sebelum ikut skrining pranikah, ada beberapa hal yang perlu pasangan siapkan, salah satunya siap mental. Ini penjelasan psikolog.
Proses ini hanya efektif jika kedua pasangan mengikutinya dengan kesadaran penuh, bukan karena paksaan.

Tanpa kemauan bersama, skrining justru berisiko menimbulkan ketegangan baru dalam hubungan.

6. Bersedia Menyelesaikan Konflik Berdasarkan Saran Ahli

Sebelum ikut skrining pranikah, ada beberapa hal yang perlu pasangan siapkan, salah satunya siap mental. Ini penjelasan psikolog.
Setelah skrining, pasangan akan mendapat saran dari psikolog untuk mengatasi perbedaan atau konflik.

“Perbedaan nilai hidup jangan diperdebatkan sampai memicu konflik, melainkan dijadikan bahan refleksi,” pesan Maharani.

Dengan saran ahli, pasangan diharapkan bisa mengambil langkah tepat dalam menyelesaikan masalah.

Skrining psikologis pranikah bukan sekadar mencari kecocokan, melainkan proses refleksi untuk membangun kejujuran dan pertumbuhan bersama. Dengan persiapan matang, pasangan dapat menjadikannya fondasi kuat bagi pernikahan yang lebih stabil secara emosional.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Dampak Psikologis yang Mengguncang

Ibu Mertua Dukung Keinginan Menantu “Mati” Usai Melahirkan, Psikolog Ungkap Dampak Psikologisnya Sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan seorang ibu mertua memarahi menantunya yang sedang menjerit kesakitan…

Viral! Mertua Marahi Menantu Usai Melahirkan, Begini Sikap Ideal yang Harus Ditiru

# Dukungan Ibu Mertua Saat Menantu Melahirkan: Empati, Bukan Tekanan Sebuah video viral di TikTok memperlihatkan seorang perempuan yang kesakitan saat melahirkan, sementara ibu mertuanya justru mengucapkan kalimat pedih: *”Biarin…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Sirion & S-Presso Turun Hingga Rp15 Juta!

  • By Admin
  • August 4, 2025
  • 1 views
Sirion & S-Presso Turun Hingga Rp15 Juta!

PCX dan Stylo Jadi Andalan Honda, Catat Rekor Penjualan di GIIAS 2025

  • By Admin
  • August 4, 2025
  • 2 views
PCX dan Stylo Jadi Andalan Honda, Catat Rekor Penjualan di GIIAS 2025

Mitsubishi Perluas Jaringan dengan Tambahan Diler 3S di Indonesia Timur

  • By Admin
  • August 4, 2025
  • 5 views
Mitsubishi Perluas Jaringan dengan Tambahan Diler 3S di Indonesia Timur

Tak Ikut Campur dalam Perang Harga Industri Otomotif

  • By Admin
  • August 4, 2025
  • 4 views
Tak Ikut Campur dalam Perang Harga Industri Otomotif

Mitsubishi Fuso Dinobatkan sebagai Brand Kendaraan Niaga Terfavorit di GIIAS 2025

  • By Admin
  • August 4, 2025
  • 2 views
Mitsubishi Fuso Dinobatkan sebagai Brand Kendaraan Niaga Terfavorit di GIIAS 2025

Pelatih Persebaya Beri Sinyal Positif Sambut Musim Baru dengan Semangat Juara

  • By Admin
  • August 4, 2025
  • 4 views
Pelatih Persebaya Beri Sinyal Positif Sambut Musim Baru dengan Semangat Juara