
Rentang Perhatian: Dari Anak-Anak Hingga Pengaruh Gadget
Rentang perhatian mengacu pada durasi seseorang mampu mempertahankan konsentrasi pada suatu aktivitas. Ketika rentang ini pendek, seseorang cenderung mudah terdistraksi atau kesulitan menyelesaikan tugas. Kondisi ini lebih sering ditemui pada anak-anak dibanding orang dewasa.
Menurut para ahli perkembangan anak, rentang perhatian rata-rata seorang anak berkisar antara dua hingga tiga menit per tahun usianya. Sebagai contoh, anak berusia 4 tahun biasanya mampu fokus selama 8-12 menit, sementara anak 6 tahun sekitar 12-18 menit. Di usia 10 tahun, mereka bisa bertahan hingga 30 menit. Namun, faktor eksternal seperti gangguan lingkungan, rasa lapar, kelelahan, dan minat terhadap materi juga memengaruhi kemampuan fokus ini.
Penelitian dari [Dapetblog](https://www.dapetblog.com/category/tech-news/) mengungkapkan bahwa rentang perhatian rata-rata manusia saat menggunakan perangkat digital telah turun drastis—dari 2,5 menit pada 2004 menjadi hanya 47 detik saat ini. Penurunan ini mencapai 66% dalam dua dekade terakhir.
Penyebabnya beragam, mulai dari sifat alami anak yang mudah penasaran hingga pengaruh gadget yang membuat mereka sulit fokus pada satu hal. Bahkan, orang dewasa pun kerap kesulitan melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi lama, seperti membaca buku atau menonton film.
Aktris Reese Witherspoon dalam wawancaranya dengan *New York Times* menyoroti perubahan ini. “Rentang perhatian sedang bergeser. Cara kita membuat film akan berubah drastis dalam dua hingga tiga tahun ke depan,” ujarnya.
Tips Meningkatkan Rentang Perhatian Anak
Orang tua berperan penting dalam membantu anak mengatasi tantangan ini. Berikut strategi yang bisa diterapkan:
1. Jadilah Contoh yang Baik
Anak meniru perilaku orang di sekitarnya. Kurangi kebiasaan multitasking dan tunjukkan bagaimana fokus pada satu aktivitas secara penuh.
2. Batasi Akses Gadget
Ahli kesehatan menyarankan agar anak di bawah 2 tahun tidak terpapar gadget sama sekali. Untuk usia 2-4 tahun, batasi penggunaan maksimal satu jam per hari.
3. Ajak Anak Beraktivitas Tanpa Layar
Dorong kegiatan seperti membaca, bermain board game, atau berkarya seni. Aktivitas langsung seperti ini melatih konsentrasi lebih baik.
4. Berikan Waktu Istirahat untuk Otak
Sisipkan jeda di antara aktivitas, misalnya dengan gerakan fisik singkat atau permainan ringan, agar pikiran tetap segar.