
Antrean panjang kerap mewarnai layanan publik di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat. Lurah Kapuk, Achmad Subhan, mengungkapkan bahwa tingginya jumlah penduduk menjadi penyebab utama kemacetan pelayanan di wilayahnya.
IKD Jadi Layanan Paling Ramai
Subhan menuturkan, salah satu layanan yang paling banyak diminati warga saat ini adalah pembuatan Identitas Kependudukan Digital (IKD). “Sekarang yang sedang booming itu IKD. Bahkan petugas Dukcapil sampai turun ke RW-RW untuk menjemput bola di hari Sabtu,” ujarnya.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) terpaksa memperpanjang jam operasional, termasuk membuka layanan hingga malam hari. “Misalnya hari Rabu, kami buka sampai pukul 20.00 WIB untuk mengatasi antrean,” jelas Subhan.
Kepadatan Penduduk dan Keterbatasan Petugas
Kelurahan Kapuk dihuni oleh sekitar 175.000 jiwa yang tersebar di 16 RW dan 221 RT. Bahkan, salah satu RW memiliki hingga 25 RT. Kepadatan ini membuat kantor kelurahan kewalahan melayani warga.
“Petugas Dukcapil hanya satu orang, dibantu tiga tenaga PJLP. Sementara untuk PTSP ada dua orang dengan tiga asisten. Totalnya sembilan petugas,” kata Subhan. Sementara itu, staf internal kelurahan hanya berjumlah tujuh orang. “Kami bahkan kekurangan satu kasir,” tambahnya.
Rencana Pemekaran Kelurahan
Tingginya beban pelayanan menjadi salah satu alasan utama rencana pemekaran Kelurahan Kapuk menjadi tiga wilayah: Kapuk, Kapuk Timur, dan Kapuk Selatan. Langkah ini diharapkan dapat mendistribusikan beban kerja dan mempercepat pelayanan administrasi warga.
Pantauan Kompas.com menunjukkan bahwa meski antrean cukup panjang, proses pelayanan di Kantor Kelurahan Kapuk berjalan tertib. Warga diarahkan untuk mengisi data terlebih dahulu sebelum mengambil nomor antrean. Di ruang tunggu, banyak warga terlihat sabar menunggu giliran sambil memegang tiket antrean.
Petugas terlihat sigap melayani berbagai kebutuhan administrasi, mulai dari penginputan data hingga memberikan informasi terkait dokumen yang dibutuhkan.