
Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) telah mengeluarkan keputusan resmi menyusul dinamika yang melibatkan Ketua APSSI, Yeyen Tumena, serta Imran Nahumarury dari Departemen Teknik Sepak Bola APSSI, terkait kasus Malut United FC.
Melalui rapat virtual pada Selasa (24/6/2025), Komite Eksekutif (Exco) APSSI sepakat untuk menonaktifkan sementara Yeyen Tumena dari posisinya. Langkah ini diambil agar Yeyen dapat berkonsentrasi penuh dalam menyelesaikan situasi yang sedang dihadapinya.
Rapat tersebut diikuti oleh enam dari tujuh anggota Exco APSSI, yakni Emral Abus, Rahmad Darmawan, Bambang Nurdiansyah, Indra Sjafri, Mundari Karya, dan Fakhri Husaini. Hanya Djadjang Nurdjaman yang tidak hadir karena berhalangan.
Imran Nahumarury Juga Dinonaktifkan dari Badan Teknik
Tak hanya Yeyen, Exco APSSI juga memutuskan untuk menonaktifkan Imran Nahumarury dari jabatannya di Badan Teknik Divisi Sepak Bola APSSI.
Sebagai langkah penanganan organisasi, APSSI menunjuk Zuchli Imran Putra, SH. MH—yang sebelumnya bertugas di Divisi Legal—sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua APSSI.
“Penunjukan ini bersifat sementara. Kami berharap Coach Zuchli segera bekerja mempersiapkan Kongres APSSI untuk memilih struktur kepengurusan baru,” ujar Fakhri Husaini.
APSSI Berharap Penyelesaian Cepat demi Sepak Bola Nasional
Seluruh anggota Exco APSSI berharap persoalan yang melibatkan Yeyen Tumena dan Imran Nahumarury dapat segera diselesaikan, sehingga keduanya bisa kembali fokus pada pengembangan sepak bola Indonesia.
Keputusan ini mencerminkan komitmen APSSI dalam menjaga integritas organisasi sekaligus memberikan ruang bagi anggotanya untuk menyelesaikan masalah pribadi secara profesional.