Pergeseran Politik Projo dan Dukungan ke Prabowo: Analisis PDI-P
Ketua DPP PDI-P Said Abdullah melihat perpindahan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi ke Partai Gerindra dan dukungannya kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai sebuah manuver politik yang terencana. Said menyoroti kemungkinan adanya motif tertentu di balik langkah ini, termasuk potensi “tumpangan politik” untuk mengikutsertakan figur seperti Gibran dalam dinamika kekuasaan.
Gerindra Bukan “Pelarian Politik”
Meski mengakui pergerakan tersebut, Said menekankan bahwa Partai Gerindra bukanlah tempat berlindung bagi mereka yang sedang berurusan dengan masalah hukum. Ia menggambarkan Gerindra sebagai partai berintegritas dengan tradisi politik yang mapan, serupa dengan PDI-P, serta berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Transformasi Projo dan Penghapusan Siluet Jokowi
Pada Kongres III Projo tanggal 2 November 2025, organisasi tersebut secara resmi mendeklarasikan dukungan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran. Salah satu langkah simbolis yang diambil adalah menghilangkan siluet wajah Presiden Joko Widodo dari logo Projo, menandai peralihan orientasi politik. Budi Arie menjelaskan bahwa perubahan ini bertujuan mengurangi beban politik Jokowi sekaligus mempertegas dukungan terhadap kepemimpinan Prabowo. Ia juga menyatakan kesediaannya untuk bergabung sebagai kader Gerindra.





