Cara Bijak Orangtua Menghadapi Anak yang Berkonflik dengan Temannya

0 0
Read Time:1 Minute, 53 Second

Ketika anak terlibat perselisihan dengan teman sebayanya, tak sedikit orangtua yang langsung merespons dengan emosi—entah dengan memarahi, menyalahkan pihak lain, atau ikut campur tanpa menelusuri akar masalah.

Padahal, menurut Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi., psikolog dari RS Dr. Oen Solo Baru, Jawa Tengah, sikap impulsif justru menghalangi anak untuk belajar menyelesaikan masalah dan mengendalikan emosinya sendiri.

“Orangtua perlu tenang terlebih dahulu. Jika ikut terbawa emosi, sulit untuk berpikir jernih dan objektif,” ujar Joko dalam wawancara dengan Kompas.com (25/6/2025).

Jangan Langsung Menyalahkan

Kesalahan yang sering terjadi adalah orangtua hanya melihat permukaan konflik tanpa menggali penyebab sebenarnya.

Joko memberi contoh: ketika seorang anak ditendang temannya, reaksi spontan orangtua biasanya langsung marah kepada anak tersebut. Namun, setelah ditelusuri, bisa jadi anak sendiri yang memulai pertikaian.

“Jika langsung bereaksi tanpa memahami konteks, berarti kita tidak objektif,” jelasnya.

Sikap seperti ini berisiko membentuk pola pikir anak bahwa dirinya selalu benar sementara orang lain selalu salah. Akibatnya, anak kehilangan kesempatan untuk introspeksi dan memahami dampak dari tindakannya.

Anak Butuh Dukungan, Bukan Amarah

Saat anak menghadapi masalah, peran orangtua seharusnya menjadi pendukung emosional, bukan pelindung yang reaktif.

“Memberi dukungan bukan berarti langsung menyalahkan pihak lain. Cobalah katakan, ‘Aku tahu ini tidak nyaman bagimu, tapi mari kita lihat apa yang sebenarnya terjadi. Kalau ada kesalahan, kita bisa belajar bersama,'” saran Joko.

Dengan pendekatan ini, anak merasa didengar sekaligus diajak mengevaluasi diri tanpa merasa diserang.

Emosi Orangtua Bisa Membuat Anak Tidak Mandiri

Jika orangtua selalu mengambil alih penyelesaian masalah dengan reaksi emosional, anak justru kehilangan kesempatan untuk belajar menghadapi kesulitan sendiri.

“Anak yang sejak kecil selalu dibela tanpa diajak evaluasi, saat dewasa bisa kewalahan menghadapi tekanan. Mereka tidak terbiasa berjuang sendiri,” ungkap Joko.

Akibatnya, anak berpotensi tumbuh dengan mental yang kurang tangguh, sulit menerima kritik, dan tidak mampu menyelesaikan masalah secara mandiri.

Orangtua sebaiknya berperan sebagai pendamping yang membantu anak memahami situasi dan mencari solusi, bukan sebagai pembela tanpa pertimbangan.

Orangtua sebagai Contoh Pengelolaan Emosi

Reaksi emosional orangtua bisa menjadi cermin bagi anak dalam mengendalikan perasaannya. Jika orangtua mudah marah, anak cenderung meniru sikap reaktif tersebut.

Sebaliknya, jika orangtua menunjukkan ketenangan dan objektivitas, anak akan belajar menyikapi masalah dengan lebih bijak.

“Orangtua perlu introspeksi. Emosi kita bukan hanya tentang diri sendiri, tapi juga menjadi pembelajaran langsung bagi anak,” tegas Joko.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Norma Sosial atau Berlebihan? Ini Kata Psikolog Soal Batasannya

Pamer atau Berbagi? Memahami Fenomena Flexing di Media Sosial Media sosial kerap dipenuhi unggahan tentang gaya hidup mewah, liburan eksklusif, atau kesuksesan karier. Perilaku yang dikenal sebagai *flexing* ini sering…

3 Strategi Ampuh Atasi Trauma karena Disakiti Mertua, Psikolog Ungkap Caranya!

Jakarta – Dinamika hubungan antara mertua dan menantu kerap diwarnai ketegangan, bahkan tak jarang meninggalkan luka emosional yang dalam. Ucapan atau perilaku mertua yang menyakitkan bisa menimbulkan trauma, terutama bagi…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Norma Sosial atau Berlebihan? Ini Kata Psikolog Soal Batasannya

  • By Admin
  • September 4, 2025
  • 0 views
Norma Sosial atau Berlebihan? Ini Kata Psikolog Soal Batasannya

3 Strategi Ampuh Atasi Trauma karena Disakiti Mertua, Psikolog Ungkap Caranya!

  • By Admin
  • September 4, 2025
  • 0 views
3 Strategi Ampuh Atasi Trauma karena Disakiti Mertua, Psikolog Ungkap Caranya!

10 Cara Alami Detoks Tubuh Tanpa Produk Khusus, Ampuh Menurut Ahli Gizi!

  • By Admin
  • September 4, 2025
  • 0 views
10 Cara Alami Detoks Tubuh Tanpa Produk Khusus, Ampuh Menurut Ahli Gizi!

Terbaru! Harga Suzuki Grand Vitara 2024, SUV Hybrid Modern dengan Performa Tangguh

  • By Admin
  • September 4, 2025
  • 1 views
Terbaru! Harga Suzuki Grand Vitara 2024, SUV Hybrid Modern dengan Performa Tangguh

Ridwan Kamil Borong Mercedes-Benz 280 SL Legendaris Milik BJ Habibie, Ini Spesifikasinya!

  • By Admin
  • September 4, 2025
  • 0 views
Ridwan Kamil Borong Mercedes-Benz 280 SL Legendaris Milik BJ Habibie, Ini Spesifikasinya!

Kickdown Bikin CVT Cepat Rusak? Ini Fakta dan Mitos yang Perlu Diketahui!

  • By Admin
  • September 4, 2025
  • 1 views
Kickdown Bikin CVT Cepat Rusak? Ini Fakta dan Mitos yang Perlu Diketahui!