
Sengatan terik matahari ternyata tak hanya menguras energi fisik, tetapi juga berpotensi mengganggu keseimbangan mental. Berikut penjelasan mendalam tentang bagaimana suhu tinggi memengaruhi kondisi psikologis dan langkah antisipasinya:
Pengaruh Panas pada Kesehatan Psikis
Ketika suhu melonjak, tubuh dipaksa bekerja ekstra untuk mempertahankan suhu normal. Proses ini tidak hanya memicu kelelahan, tetapi juga memengaruhi stabilitas emosi. Konsentrasi bisa menurun, suasana hati berubah drastis, bahkan memicu stres dan rasa cemas yang mengganggu.
Mengapa Emosi Jadi Tidak Stabil?
Suhu ekstim memicu produksi hormon kortisol—pemicu stres—secara berlebihan. Akibatnya, otak kesulitan mengendalikan respons emosional, membuat seseorang lebih reaktif, sensitif, atau mudah marah. Ditambah lagi, dehidrasi dan tidur tidak nyenyak akibat panas memperparah kondisi ini, mengurangi kemampuan berpikir rasional.
Kelompok yang Paling Berisiko
Beberapa orang lebih rentan mengalami dampak ini, seperti:
- Lansia dan anak-anak yang daya tahan tubuhnya lebih lemah
- Ibu hamil akibat perubahan hormonal
- Pekerja lapangan yang terpapar panas berkepanjangan
Tips Menjaga Kestabilan Emosi
Untuk mengurangi efek negatif cuaca panas, lakukan hal berikut:
- Segera beristirahat jika merasa lelah atau emosi memuncak
- Penuhi asupan air putih dan hindari tempat terik
- Latih pernapasan atau dengarkan musik relaksasi
- Jangan memaksakan aktivitas berat di siang hari
Pola hidup seimbang—cukup tidur, konsumsi cairan, dan kegiatan menyenangkan—juga membantu memulihkan ketenangan pikiran.
Kapan Harus Mencari Bantuan?
Jika gejala stres, seperti mudah tersulut emosi atau gelisah, berlangsung lebih dari dua minggu, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental.