Indonesia tengah menggarap terobosan baru dalam upaya melawan tuberkulosis (TB), penyakit menular yang menempatkan negara ini sebagai penyumbang kasus tertinggi kedua di dunia. Sebuah vaksin TB inhalasi sedang dikembangkan melalui kolaborasi antara PT Etana Biotechnologies Indonesia dan CanSino Biologics Inc., dan kini telah memasuki tahap uji klinis fase pertama.
Vaksin yang Menjanjikan untuk Lawan TB
Vaksin berbasis adenovirus rekombinan tipe 5 ini dirancang sebagai booster bagi mereka yang sudah menerima vaksin BCG sebelumnya. Dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, uji klinis ini melibatkan 36 relawan sehat berusia 18-49 tahun dan dilakukan di dua rumah sakit terkemuka, yakni RSIJ Cempaka Putih dan RSUP Persahabatan. Proses penelitian direncanakan berlangsung dari November 2025 hingga Juli 2026.
Dukungan Pemerintah dan Keunggulan Vaksin Inhalasi
Wakil Menteri Kesehatan menegaskan bahwa pemberantasan TB menjadi salah satu prioritas utama pemerintah. Jika berhasil, vaksin ini diperkirakan dapat digunakan secara luas pada 2029, mendukung target Indonesia bebas TB pada 2030. Keunggulan vaksin inhalasi terletak pada kemampuannya merangsang imunitas mukosal di saluran pernapasan—tempat utama masuknya bakteri TB—sehingga berpotensi memberikan perlindungan lebih efektif dibandingkan vaksin suntik.
BPOM RI turut memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan vaksin ini, memperkuat harapan akan solusi baru dalam memerangi penyakit yang masih menjadi tantangan besar bagi kesehatan masyarakat.






