
Konsultasi Dokter Wajib Sebelum Ibu Mengonsumsi Suplemen Penambah ASI
Badan Peningkatan dan Pengembangan ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP2ASI IDAI) mengingatkan para ibu menyusui untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi suplemen penambah produksi ASI. Hal ini menanggapi tren penggunaan ASI booster yang banyak dipromosikan secara bebas, terutama melalui media sosial.
Pentingnya Dasar Ilmiah dalam Pemilihan Suplemen
Dr. dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A., Subsp.Neo(K), menegaskan bahwa penggunaan suplemen ASI harus didasarkan pada indikasi medis dan bukti ilmiah. “Zat yang terkandung dalam suplemen harus benar-benar terbukti efektif dan aman,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa kebutuhan setiap ibu berbeda, sehingga tidak semua produk cocok untuk dikonsumsi secara umum.
Teknik Menyusui yang Benar Lebih Penting daripada Suplemen
Dr. dr. Naomi Esthernita F.D., Sp.A., Subsp.Neo(K), Ketua Satgas ASI IDAI, menekankan bahwa keberhasilan pemberian ASI bergantung pada teknik dasar seperti pelekatan dan posisi menyusui yang tepat. “ASI booster bukan solusi utama. Yang terpenting adalah memastikan bayi menyusu dengan benar,” ujarnya.
Selain itu, faktor psikologis ibu juga turut memengaruhi. Stres dan kurangnya rasa percaya diri dapat menghambat produksi ASI, sekalipun ibu mengonsumsi berbagai suplemen. “Kalau pelekatan salah dan ibu stres, suplemen sebanyak apa pun tidak akan membantu,” tambah dr. Naomi.
ASI Eksklusif sebagai Prioritas Kesehatan Nasional
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI menjadikan pemberian ASI eksklusif sebagai program prioritas. Bayi dianjurkan untuk hanya mengonsumsi ASI sejak lahir hingga usia enam bulan, tanpa tambahan makanan atau minuman lain.
Manfaat ASI bagi bayi sangat beragam, mulai dari meningkatkan sistem imun, menjaga berat badan ideal, hingga mendukung perkembangan otak berkat kandungan asam lemak esensial. Namun, tantangan masih ditemui di lapangan, terutama terkait edukasi yang belum merata.
Edukasi dan Pendampingan Tenaga Kesehatan Kunci Utama
IDAI mendorong tenaga kesehatan untuk memberikan bimbingan menyeluruh kepada ibu sejak masa kehamilan hingga pascapersalinan. Para ibu juga diimbau untuk tidak terburu-buru menggunakan suplemen dan lebih mengutamakan teknik menyusui yang benar. Jika mengalami kesulitan, konsultasi dengan dokter atau konselor laktasi menjadi langkah terbaik.