Ledakan mengguncang SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025), menewaskan 96 orang—angka yang melonjak dari laporan awal sebanyak 54 korban. Saat ini, 29 korban masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit, sedangkan 67 lainnya telah diperbolehkan pulang. Insiden terjadi di tengah pelaksanaan salat Jumat di masjid sekolah. Dugaan sementara polisi menyebut pelaku merupakan seorang siswa yang diduga menjadi korban perundungan sebelumnya. Proses penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap fakta sebenarnya.
Dampak Ledakan
Tragedi ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi warga sekolah dan keluarga korban. Beberapa siswa yang selamat dilaporkan mengalami luka serius, sementara sebagian lainnya masih dalam pemantauan medis.
Respons Pihak Berwenang
Kepolisian setempat telah mengamankan lokasi kejadian dan mengumpulkan bukti-bukti pendukung. “Kami sedang menelusuri motif dan kronologi kejadian secara mendalam,” ujar perwakilan kepolisian. Sementara itu, pihak sekolah memastikan aktivitas belajar-mengajar akan ditunda sementara untuk pemulihan psikologis siswa dan guru.
Dukungan untuk Korban
Pemerintah daerah dan sejumlah organisasi sosial telah bergerak cepat memberikan bantuan, mulai dari layanan kesehatan hingga pendampingan psikologis. Masyarakat juga turut berduka dan menggalang dana untuk keluarga korban.
Investigasi masih berlanjut untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat dalam aksi ini.





