
Kemacetan di Slipi-Semanggi Mulai Reda Menjelang Tengah Malam
Kawasan Slipi hingga Semanggi yang sempat dilanda kemacetan parah sepanjang Rabu (24/9/2025) akhirnya mulai terurai mendekati tengah malam. Pantauan *Kompas.com* menunjukkan, sekitar pukul 22.45 WIB, arus lalu lintas di Jalan Letjen S. Parman sudah tidak separah sebelumnya. Meski begitu, *flyover* Slipi menuju Semanggi masih dipadati kendaraan yang bergerak lambat, termasuk mobil, motor, truk, dan bus.
Meski sesekali kendaraan terpaksa berhenti akibat kepadatan, kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan beberapa jam sebelumnya ketika lalu lintas kacau akibat saling serobot jalur. Petugas Satlantas Polda Metro Jaya pun telah membuka kembali jalur putar balik di bawah *flyover* Slipi, memungkinkan kendaraan berbalik arah tanpa harus menuju Bundaran Tomang.
Di sisi lain, arus dari Semanggi menuju Slipi dan Grogol terpantau lancar. Kemacetan yang berlangsung sejak pukul 16.00 WIB ini akhirnya mereda setelah tujuh jam mengular.
Penyebab Kemacetan Panjang
Kemacetan hebat terjadi di sepanjang Jalan Letjen S. Parman hingga Jalan Gatot Subroto, terutama dari arah Grogol menuju Pancoran. Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, masalah ini dipicu oleh beberapa faktor bersamaan.
Penyebab utamanya adalah penutupan Gerbang Tol (GT) Semanggi 1 yang masih dalam perbaikan setelah dibakar oleh oknum tak dikenal saat aksi unjuk rasa Agustus 2025. “Kemacetan terjadi karena GT Semanggi 1 ditutup untuk beberapa hari ke depan,” jelas Komarudin.
Akibatnya, seluruh kendaraan dialihkan ke GT Semanggi 2, yang hanya beroperasi dengan satu gardu. Hal ini memicu penyempitan lajur di Jalan Arteri Semanggi dan Jalan Gatot Subroto, membuat antrean mengular hingga Jalan Letjen S. Parman.
Situasi semakin rumit karena banyak pengendara dari lajur kiri memaksa masuk ke kanan untuk mencapai GT Semanggi 2. “Kami akhirnya mengalihkan sebagian kendaraan ke GT Kuningan sebagai alternatif,” ujar Komarudin.
Tak hanya itu, tol dari arah Grogol menuju Cawang juga tersendat karena kendaraan tidak bisa keluar akibat kemacetan di jalan arteri. “Sumbatan terjadi di *off ramp* Semanggi karena jalan arterinya macet total,” tambahnya.
Sementara itu, kemacetan di sekitar Slipi—khususnya dari Gedung DPR RI menuju Grogol—disebabkan oleh kendaraan yang terjebak saat putar balik, sehingga memengaruhi arus dari Semanggi ke Slipi.
*Di tengah situasi yang tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen menyajikan fakta jernih. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini*