Sunderland dan Aroma Arsenal yang Mengubah Segalanya
Sunderland sedang menjadi buah bibir di Premier League 2025–2026, bukan karena terpuruk di dasar klasemen, melainkan karena ajaibnya mereka bertengger di posisi empat besar. Padahal, mereka baru saja promosi ke kasta tertinggi lewat jalur *play-off*.
Granit Xhaka: Otak di Balik Kejutan Sunderland
Jika ditelusuri, kesuksesan The Black Cats tak lepas dari sentuhan “Arsenal” dalam skuad mereka. Bukan melalui pemain pinjaman, melainkan lewat sosok Granit Xhaka, gelandang berdarah juara yang menjadi motor penggerak tim.
Xhaka, yang sebelumnya membela Bayer Leverkusen, diboyong ke Stadium of Light dengan nilai transfer sekitar 13 juta pound plus bonus 4 juta pound. Sejak kedatangannya, ia langsung dipercaya sebagai kapten—sebuah keputusan yang terbukti tepat.
Statistik yang Bicara
Dalam 10 laga awal musim ini, Xhaka tampil konsisten dengan torehan 1 gol dan 3 *assist*. Yang lebih mengesankan, setiap kontribusinya langsung berbuah poin bagi Sunderland.
– 18 poin total yang dikumpulkan Sunderland hingga pekan ke-11.
– 6 poin di antaranya lahir berkat peran langsung Xhaka.  
Pujian dari Para Legenda
Jamie Carragher, mantan bek Liverpool, menyebut transfer Xhaka sebagai yang terbaik musim ini. Sementara Jonny Evans, eks pemain Sunderland, mengaku kagum dengan pengalaman dan kematangan yang dibawa Xhaka ke dalam tim.
*”Dia bukan sekadar pemain, tapi pemimpin yang membawa ketenangan bagi pemain muda di sekitaranya,”* ujar Evans.
Transformasi yang Terlihat Nyata
Dengan Xhaka di lini tengah, permainan Sunderland terlihat lebih terstruktur dan penuh keyakinan. Mental juaranya, yang terbentuk selama membela Arsenal dan Leverkusen, perlahan menular ke rekan-rekannya.
Di tengah prediksi bahwa tim promosi akan kesulitan, Sunderland justru membuktikan bahwa dengan kepemimpinan dan kualitas yang tepat, mereka bisa bersaing di puncak.





