Mengapa Orang Dewasa Berperilaku Tak Bermoral? Ini Penjelasan Psikolog Menurut Sains

0 0
Read Time:1 Minute, 45 Second

Membangun Moral Sejak Dini: Mengenal Tahapan Perkembangan Menurut Kohlberg

Setiap orang ingin dikenal sebagai pribadi yang berintegritas—bertanggung jawab, penuh empati, dan layak menjadi panutan, terutama bagi mereka yang memegang peran penting di masyarakat. Moralitas yang baik sering kali mencerminkan pola asuh yang tepat sejak kecil. Namun, nyatanya, tidak semua orang dewasa mampu mencapai tingkat kedewasaan moral yang ideal. Psikolog Lawrence Kohlberg dari Amerika Serikat menjelaskan fenomena ini melalui teori perkembangan moral, yang membedakan pemahaman etika manusia dalam beberapa tahap.

Konvensional vs. Post-Konvensional: Di Mana Posisi Kita?

Menurut Nanda Erfani Saputri, M.Psi., psikolog klinis anak dan remaja dari Layanan Psikologi JEDA di Bandar Lampung, tidak semua individu mampu mencapai tahap tertinggi perkembangan moral, yaitu post-konvensional. “Banyak orang dewasa justru berhenti di tahap konvensional,” ujarnya saat diwawancarai pada Senin (1/9/2025). Lantas, apa bedanya kedua tahap ini?

Tiga Tahap Perkembangan Moral Kohlberg

Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga fase:

  • Pre-konvensional (usia 3–7 tahun): Anak menilai benar-salah berdasarkan konsekuensi langsung, seperti menghindari hukuman atau mencari hadiah.
  • Konvensional (usia 8–13 tahun): Anak mulai peduli pada penilaian orang lain, berusaha menjadi “baik” agar disukai atau diakui lingkungan.
  • Post-konvensional (14 tahun ke atas): Pemikiran moral lebih matang, didasari prinsip keadilan, hak individu, dan nilai universal seperti hati nurani.

Mengapa Banyak Orang Dewasa “Terjebak” di Tahap Konvensional?

Nanda menjelaskan, sebagian orang dewasa hanya berperilaku baik demi pengakuan sosial, bukan karena kesadaran internal. “Mereka mungkin jujur saat diawasi, tetapi curang ketika tidak terlihat,” katanya. Hal ini terjadi karena nilai-nilai moral belum sepenuhnya tertanam dalam diri.

Peran Orang Tua dalam Membentuk Moral Anak

Nasihat saja tidak cukup. Anak butuh contoh nyata dan stimulasi konkret, seperti:
– Bersikap adil antar-saudara.
– Mengajarkan permintaan maaf saat salah.
– Melibatkan anak dalam diskusi dua arah tentang alasan di balik aturan.
– Menanamkan tanggung jawab melalui tugas harian, termasuk mengerjakan PR tanpa bantuan instan seperti ChatGPT.

“Dari hal-hal kecil di rumah, anak belajar kejujuran dan empati,” tegas Nanda. Dengan demikian, fondasi moral yang kuat dapat dibangun sejak dini, membentuk generasi yang tidak hanya patuh pada aturan, tetapi juga memahami nilai kemanusiaan yang lebih dalam.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Tanda Bahaya atau Justru Sehat? Cek Faktanya!

Perbedaan Pendapat dengan Pasangan Bukan Selalu Pertanda Buruk, Ini Penjelasannya Konflik dalam hubungan asmara kerap dianggap sebagai tanda bahaya. Namun, menurut psikolog Mark Travers, berselisih paham dengan pasangan tidak selalu…

Gizi Optimal Tanpa Daging Mahal!

Protein hewani memegang peran krusial dalam mendukung tumbuh kembang anak, terutama pada fase emas di bawah usia dua tahun. Nutrisi ini tidak hanya menjadi fondasi kesehatan, tetapi juga berpengaruh jangka…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Liverpool Akan Bangkit Kembali, Hanya Perlu Kesabaran!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Liverpool Akan Bangkit Kembali, Hanya Perlu Kesabaran!

Man United Kalah Lagi, Fans Gagal Potong Rambut karena Nazar Gagal Terpenuhi

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Man United Kalah Lagi, Fans Gagal Potong Rambut karena Nazar Gagal Terpenuhi

Dominan, Dinamis, dan Tak Tertembus di Lapangan!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Dominan, Dinamis, dan Tak Tertembus di Lapangan!

Tanda Bahaya atau Justru Sehat? Cek Faktanya!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Tanda Bahaya atau Justru Sehat? Cek Faktanya!

Gizi Optimal Tanpa Daging Mahal!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Gizi Optimal Tanpa Daging Mahal!

Leya Princy Bongkar Sisi Positif FOMO Belanja Brand Lokal yang Tak Banyak Diketahui

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Leya Princy Bongkar Sisi Positif FOMO Belanja Brand Lokal yang Tak Banyak Diketahui