
PSSI Resmi Perkenalkan NDRC Indonesia, Lembaga Arbitrase yang Diakui FIFA
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggelar konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/8/2025), untuk memperkenalkan National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia secara resmi. Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Ketua NDRC Togi Pangaribuan, Sekjen PSSI Yunus Nusi, Direktur Utama I.League Ferry Paulus, serta Wakil Presiden APPI Achmad Jufriyanto.
NDRC merupakan badan arbitrase bentukan PSSI yang bertugas menyelesaikan sengketa antara pemain, pelatih, dan klub sepak bola. Meski baru diperkenalkan secara luas, lembaga ini sebenarnya telah berdiri sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi resmi dari FIFA pada Januari 2025.
NDRC Indonesia kini menjadi satu dari lima lembaga arbitrase sepak bola yang diakui FIFA di dunia, sekaligus satu-satunya di kawasan Asia. Negara lain yang memiliki lembaga serupa adalah Belgia, Inggris, Italia, dan Republik Irlandia.
NDRC: Perlindungan Hukum dan Keseimbangan Ekosistem Sepak Bola
Togi Pangaribuan, Ketua NDRC, menegaskan bahwa lembaga ini berfungsi sebagai forum netral yang memberikan perlindungan hukum tidak hanya bagi pemain, tetapi juga klub. “NDRC hadir untuk memastikan keadilan dalam setiap sengketa, baik antara pemain dan klub maupun antar-klub,” ujarnya.
Erick Thohir menambahkan bahwa kehadiran NDRC merupakan bagian dari upaya PSSI menciptakan check and balance dalam ekosistem sepak bola nasional. “Kami berkomitmen membangun transparansi dan keseimbangan. Putusan NDRC bersifat mengikat dan wajib dipatuhi,” tegasnya.
Dukungan dari I.League dan APPI
Ferry Paulus, Direktur Utama I.League, menyambut positif kehadiran NDRC sebagai langkah menuju sepak bola yang lebih profesional. “Lembaga ini menjadi pilar penting untuk menciptakan iklim kompetisi yang adil dan bertanggung jawab,” katanya.
Sementara itu, Achmad Jufriyanto dari APPI mengapresiasi NDRC sebagai solusi bagi pemain yang menghadapi masalah, terutama terkait pembayaran gaji. “Dengan pengakuan FIFA, pemain kini memiliki kepastian hukum,” ujarnya.
Jenis Sengketa yang Ditangani NDRC
NDRC memiliki tiga lingkup penyelesaian sengketa:
– Tunggakan gaji pemain
– Pembayaran kompensasi klub yang melatih pemain muda
– Sengketa transfer antar-klub
Sebagian besar kasus yang ditangani sejauh ini berkaitan dengan penunggakan gaji. “Dari sekitar 200 kasus, hampir semuanya terkait masalah pembayaran,” jelas Togi.
Proses Penyelesaian Sengketa
NDRC menerima pengaduan secara online tanpa biaya. Prosesnya meliputi:
1. Pelaporan melalui email dengan melampirkan bukti.
2. Verifikasi dan tanggapan dari pihak terkait.
3. Sidang NDRC hingga keluarnya putusan.
“Durasi penyelesaian biasanya 3-6 bulan, tapi kami berupaya mempercepatnya agar tidak mengganggu kompetisi,” pungkas Togi.
Dengan hadirnya NDRC, PSSI berharap sepak bola Indonesia semakin profesional dan memiliki fondasi hukum yang kuat.