Pandemi Picu Lonjakan Keluhan Nyeri Leher, Dokter Beberkan Penyebabnya

0 0
Read Time:1 Minute, 15 Second

Di era serba digital seperti sekarang, terutama setelah pandemi Covid-19, keluhan nyeri leher semakin sering muncul. Aktivitas seperti bekerja dari rumah, belajar online, dan kebiasaan menatap layar gadget berjam-jam memberi tekanan berlebih pada area leher dan bahu.

Postur yang Salah Jadi Biang Keladi

Dr. Andra Hendriarto Sp.OT (K), dalam acara edukasi media yang digelar Rumah Sakit Pondok Indah (17/9/2025), menjelaskan bahwa bekerja di sembarang tempat dengan kursi tidak ergonomis memperburuk kondisi ini. “Banyak yang WFA (work from anywhere), tapi kursinya tidak mendukung, pakai laptop atau HP dengan posisi leher menunduk. Ini meningkatkan risiko nyeri,” ujarnya.

Meja kerja yang terlalu rendah atau layar tidak sejajar mata juga memicu postur tubuh buruk. Saat kepala terus menunduk—dikenal sebagai text neck—beban pada tulang leher bisa melonjak hingga beberapa kali lipat dari berat kepala normal.

Dampak yang Muncul

Ketika otot leher, bahu, dan punggung atas dipaksa bekerja keras, ketegangan tak terhindarkan. Jika dibiarkan, bisa terjadi peradangan mikro, aliran darah terganggu, dan iritasi saraf. Akibatnya, muncul rasa kaku, nyeri, bahkan dalam kasus tertentu menjalar ke lengan atau memicu sakit kepala.

Solusi yang Bisa Dilakukan

Menurut dr. Andra, penanganan bisa meliputi obat dan fisioterapi. Namun, kunci utamanya adalah memperbaiki postur. Beberapa langkah sederhana seperti:

  • Rutin meregangkan otot leher
  • Memutar bahu untuk melancarkan sirkulasi darah
  • Menyesuaikan tinggi layar gadget atau laptop sejajar mata

Dengan kebiasaan kecil ini, risiko nyeri leher bisa diminimalisir. Lalu, bagaimana dengan kebiasaan membawa tas berat di satu sisi? Apakah benar bisa memicu skoliosis? Simak penjelasannya lebih lanjut.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Negara dengan Penduduk Paling Bahagia Tercatat Miliki Tingkat Kematian Lebih Rendah

Kebahagiaan dan Kesehatan: Studi Ungkap Hubungan Erat antara Keduanya Sebuah penelitian terbaru mengungkap kaitan menarik antara tingkat kebahagiaan suatu negara dan kondisi kesehatan penduduknya. Dipublikasikan dalam jurnal *Frontiers in Medicine*,…

Waspada! 5 Faktor Risiko Kanker Payudara yang Harus Diketahui Sejak Muda

Kenali Faktor-Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Payudara Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit yang paling sering menyerang perempuan di Indonesia. Meski penyebab utamanya belum sepenuhnya terungkap, beberapa faktor dapat…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Negara dengan Penduduk Paling Bahagia Tercatat Miliki Tingkat Kematian Lebih Rendah

  • By Admin
  • November 7, 2025
  • 0 views
Negara dengan Penduduk Paling Bahagia Tercatat Miliki Tingkat Kematian Lebih Rendah

Waspada! 5 Faktor Risiko Kanker Payudara yang Harus Diketahui Sejak Muda

  • By Admin
  • November 7, 2025
  • 0 views
Waspada! 5 Faktor Risiko Kanker Payudara yang Harus Diketahui Sejak Muda

Syarat, Biaya, dan Prosedur Terbaru

  • By Admin
  • November 6, 2025
  • 7 views
Syarat, Biaya, dan Prosedur Terbaru

Transformasi Gagah Land Cruiser dengan Bodykit Liberty Walk yang Super Agresif!

  • By Admin
  • November 6, 2025
  • 7 views
Transformasi Gagah Land Cruiser dengan Bodykit Liberty Walk yang Super Agresif!

Mobil Listrik China Mengancam Pasar Aftermarket dengan Dominasi Baru

  • By Admin
  • November 6, 2025
  • 3 views
Mobil Listrik China Mengancam Pasar Aftermarket dengan Dominasi Baru

Gigi Berlubang dan Gusi Bermasalah Bisa Picu Stroke, Ini Hasil Studi Terbaru!

  • By Admin
  • November 6, 2025
  • 3 views
Gigi Berlubang dan Gusi Bermasalah Bisa Picu Stroke, Ini Hasil Studi Terbaru!