
Pelican Crossing Resmi Beroperasi di Stasiun Cikini, Solusi Aman untuk Penumpang KRL
Mulai Senin (15/9/2025), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengaktifkan pelican crossing di sisi timur Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Fasilitas ini hadir sebagai jawaban atas keluhan penumpang yang sebelumnya harus memutar jauh atau nekat melompati pagar pembatas setinggi hampir dua meter.
Sebelumnya, KAI meningkatkan ketinggian pagar di sepanjang 10 meter depan stasiun untuk mencegah aksi berbahaya tersebut. Namun, langkah ini justru memicu protes karena dianggap menyulitkan akses pejalan kaki.
Uji Coba Pelican Crossing
Pelican crossing di Stasiun Cikini memiliki lebar 3 meter dan panjang 7 meter, dilengkapi area khusus sepeda motor selebar 1,5 meter. Untuk menyeberang, pengguna cukup menekan tombol sensor di kedua sisi. Setelah itu, lampu merah akan menyala selama 23 detik sebelum berganti hijau, memberi waktu 15 detik bagi pejalan kaki untuk melintas.
Fasilitas ini langsung dimanfaatkan penumpang KRL, menghilangkan kebutuhan untuk memutar atau mengambil risiko melompat pagar.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung turut meninjau pelican crossing ini, menyebutnya mirip dengan fasilitas serupa di Citayam Fashion Week.
Meski begitu, masih ada kendala di lapangan. Sejumlah pengendara motor terlihat berhenti di atas zebra cross, sementara beberapa pejalan kaki tampak bingung menggunakan tombol sensor. “Awalnya sedikit bingung karena baru pertama kali lihat. Mungkin perlu sosialisasi lebih jelas,” ujar Reni (27), penumpang asal Manggarai.
Tanggapan Positif dari Penumpang
Bagi banyak pengguna KRL, pelican crossing menjadi solusi praktis. Reni mengaku senang tidak perlu lagi memanjat pagar atau berjalan memutar. Harleni (72), warga Gambir, juga merasakan manfaatnya: “Saya sudah tua, dulu capek kalau harus mutar jauh. Sekarang lebih gampang dan aman.”
Aris (29) dari Jakarta Timur menambahkan, fasilitas ini menjawab keluhan lama penumpang. “Dulu banyak yang nekat loncat pagar karena ribet. Sekarang tinggal pencet tombol, tunggu, lalu nyebrang,” katanya. Namun, ia berharap petunjuk penggunaan diperjelas agar tidak membingungkan pengguna baru.
Dishub Siap Perbaiki Kekurangan
Petugas Dishub dan Satpol PP terus berjaga di lokasi untuk memandu penyeberangan dan mengatur lalu lintas. Kasatpel Dishub Menteng, Syamsudin, mengaku menerima banyak respons positif. “Penumpang berterima kasih, meski masih ada yang perlu disempurnakan, seperti petunjuk tombol sensor,” ujarnya.
Syamsudin menegaskan pelican crossing bisa beroperasi 24 jam, meski petugas akan tetap standby pada jam sibuk. Dengan fasilitas ini, KAI berharap kebiasaan melompati pagar di Stasiun Cikini bisa hilang perlahan.