
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah kini semakin mudah diakses. Pemerintah memperluas layanan pemeriksaan lanjutan ke seluruh fasilitas kesehatan milik negara, baik di tingkat pusat maupun daerah. Kebijakan ini diumumkan oleh Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Rizka Andalucia, seperti dilaporkan Antara pada Senin (4/8/2025).
Skrining Kesehatan Terintegrasi dengan Faskes
Rizka menjelaskan bahwa hasil skrining dari program CKG akan diverifikasi dan ditindaklanjuti oleh fasilitas kesehatan terdekat jika ditemukan indikasi masalah medis. “Jika ada kelainan, peserta akan dirujuk ke faskes terdekat, terutama puskesmas,” ujarnya.
Peserta yang terdeteksi mengalami gangguan kesehatan akan mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pengobatan dan pemantauan. “Contohnya, jika kadar gula darah tinggi, pasien akan mendapat penanganan lanjutan di puskesmas,” tambah Rizka.
Digitalisasi Data untuk Efisiensi
Untuk memastikan penanganan berkelanjutan, seluruh data hasil pemeriksaan CKG dikelola secara digital melalui aplikasi kesehatan terintegrasi. Petugas puskesmas akan memanfaatkan data tersebut untuk verifikasi dan tindakan medis lebih lanjut.
“Petugas puskesmas akan memeriksa kelengkapan data karena ini menjadi dasar tindak lanjut pemeriksaan,” jelas Rizka.
Dukungan Infrastruktur Digital
Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk memperkuat jaringan internet guna mendukung pengiriman data dalam skala besar. “Sinyal internet di Tangerang relatif baik, tetapi di banyak daerah lain masih menjadi tantangan,” kata Rizka.
Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid menyatakan komitmennya untuk mendukung program CKG secara nasional, termasuk dari sisi konektivitas. “Kami menargetkan program ini menjangkau 53 juta pelajar dari Sabang hingga Merauke,” ujarnya.
Hingga saat ini, sekitar 16 juta pelajar di Indonesia telah merasakan manfaat program ini. Pemerintah berupaya mempercepat proses pemeriksaan dan pelaporan data kesehatan agar program dapat berjalan lebih luas dan efektif.
“Ketika diimplementasikan secara masif, data yang terkumpul akan sangat besar. Karena itu, diperlukan sistem pendataan yang terstruktur dan terhubung,” tegas Meutya.
Program CKG merupakan bagian dari transformasi layanan kesehatan nasional yang berfokus pada pencegahan dan promosi kesehatan. Inisiatif ini diharapkan dapat mendeteksi masalah kesehatan sejak dini pada pelajar sekaligus meningkatkan kesadaran hidup sehat sejak usia sekolah.