
Presiden Prabowo Minta BGN Rekrut Koki Terlatih untuk Cegah Keracunan Makanan Gratis
Presiden Prabowo Subianto meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk merekrut koki profesional guna meningkatkan kualitas pengolahan menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil guna mencegah terjadinya kasus keracunan di tengah pelaksanaan program tersebut.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Prabowo saat memanggil Kepala BGN, Dadan Hindayana, pada Sabtu (27/9/2025). Melalui siaran pers resmi BGN, Presiden menekankan pentingnya perbaikan tata kelola di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang bertanggung jawab sebagai pelaksana teknis program MBG.
Peningkatan Standar Layanan SPPG
Presiden meminta agar setiap SPPG dilengkapi dengan koki terlatih dan alat rapid test untuk memastikan keamanan makanan. Selain itu, Prabowo juga menginstruksikan pemasangan alat sterilisasi ompreng (food tray), filter air, serta CCTV yang terhubung langsung ke pusat pemantauan.
Diharapkan, langkah-langkah ini dapat meningkatkan kualitas layanan sekaligus menjamin program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman dan terpercaya.
Laporan Kasus Keracunan dalam Program MBG
Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana melaporkan sejumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi selama pelaksanaan MBG. Berdasarkan data yang disampaikan:
– Periode 6 Januari–31 Juli 2025: Terbentuk 2.391 unit SPPG dengan 24 kasus keracunan.
– Periode 1 Agustus–27 September 2025: Jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, dengan 47 kasus keracunan.
Dadan menjelaskan bahwa mayoritas kasus terjadi di SPPG yang baru beroperasi karena sumber daya manusia (SDM) masih dalam tahap adaptasi. Hingga kini, total SPPG yang aktif mencapai 9.615 unit dan telah melayani sekitar 31 juta penerima manfaat.
Ahli serangga dari IPB ini juga menyebutkan bahwa faktor lain penyebab insiden meliputi kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP).
Prabowo Akui Tantangan di Awal Pelaksanaan MBG
Saat tiba di Indonesia setelah kunjungan kerja ke luar negeri, Prabowo mengakui bahwa program sebesar MBG memang menghadapi kendala di tahap awal. Namun, ia menegaskan bahwa masalah ini harus segera ditangani.
*”Ini program besar, jadi wajar ada kekurangan di awal. Tapi, saya yakin kita bisa menyelesaikannya dengan baik,”* ujar Presiden di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Ia berjanji akan segera menggelar rapat dengan Kepala BGN dan pejabat terkait untuk mencari solusi. *”Saya baru pulang dari luar negeri selama tujuh hari dan memantau perkembangannya. Setelah ini, saya akan langsung panggil Kepala BGN untuk berdiskusi,”* jelasnya.
Prabowo kembali mengingatkan bahwa tujuan utama MBG adalah memastikan anak-anak yang kesulitan mendapatkan makanan bergizi bisa memperoleh asupan yang layak.