
Presiden Prabowo Berkomitmen Bebaskan Mahasiswa dan Aktivis yang Ditahan Pascademo
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo akan menindaklanjuti permintaan pembebasan mahasiswa dan aktivis yang masih ditahan pascademonstrasi pada akhir Agustus 2025. Komitmen ini disampaikan Prabowo dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).
Dukungan untuk Pembebasan dan Reformasi Kepolisian
Menurut Budiman, Presiden menyetujui permintaan para tokoh bangsa untuk segera membebaskan mereka yang ditahan. “Pak Presiden merespons dengan mengatakan, ‘oke, akan ditindaklanjuti’,” ujarnya usai pertemuan. Selain itu, Prabowo juga sepakat membentuk tim investigasi independen dan tim reformasi kepolisian, sebagaimana diusulkan GNB.
Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah tokoh nasional, termasuk istri mantan Presiden Sinta Nuriyah, mantan Menteri Agama Lukman Hakim, cendekiawan Quraish Shihab, dan tokoh agama lainnya. Mereka mendesak pemerintah menindaklanjuti 17+8 poin tuntutan rakyat, termasuk pemberantasan korupsi dan hilirisasi sumber daya alam.
Kekhawatiran atas Nasib Pendidikan Mahasiswa
Lukman Hakim menegaskan bahwa mahasiswa dan pelajar yang ditahan harus segera dibebaskan agar tidak mengganggu proses belajar mereka. “Kami khawatir mereka bisa putus sekolah, padahal pendidikan adalah masa depan mereka,” katanya.
Presiden Prabowo juga membahas upaya pemberantasan korupsi serta situasi di lapangan, termasuk adanya provokasi terhadap demonstran. Menurut Budiman, diskusi berjalan lancar karena pandangan Presiden sejalan dengan usulan GNB, terutama terkait reformasi penegakan hukum.
Sebelumnya, GNB telah mendesak pemerintah membebaskan para mahasiswa dan aktivis yang ditahan sejak aksi unjuk rasa akhir Agustus. Mereka menilai penahanan tersebut dapat merusak masa depan generasi muda.