Psikolog Ungkap Dampak Lupa Realita

0 0
Read Time:2 Minute, 6 Second

Manifesting, atau praktik mewujudkan impian melalui afirmasi dan visualisasi, semakin digemari, terutama oleh generasi muda. Konsep ini berakar pada keyakinan bahwa pikiran positif mampu menarik pengalaman positif ke dalam kehidupan, sering disebut sebagai hukum tarik-menarik (law of attraction).

Namun, para ahli dan praktisi memperingatkan bahwa ada beberapa kesalahan umum yang justru membuat manifesting tidak efektif dan berpotensi merugikan kesehatan mental. Berikut lima kesalahan tersebut beserta solusinya:

5 Kesalahan Umum dalam Manifesting dan Cara Mengatasinya

1. Hanya Berfokus pada Hasil, Abai terhadap Proses

Manifesting bisa bantu wujudkan impian, jika dibarengegi dengan usaha. Ini penjelasan psikolog.
Manifesting bisa bantu wujudkan impian, jika dibarengegi dengan usaha. Ini penjelasan psikolog.

Psikolog Meity Arianty, M.Psi., menjelaskan bahwa terlalu terobsesi dengan hasil akhir tanpa memperhatikan langkah-langkah mencapainya dapat memicu stres dan kekecewaan. “Manifesting bukanlah sihir instan. Tanpa usaha nyata, harapan hanya akan menjadi angan-angan,” ujarnya.

Solusinya? Fokus pada tindakan konkret. Misalnya, jika ingin mendapatkan beasiswa, selain melakukan afirmasi, persiapkan diri dengan memperkuat portofolio, belajar bahasa asing, dan mengikuti pelatihan relevan.

2. Mengabaikan Kenyataan

Callista Aldenia manfaatkan manifesting untuk capai impian. Psikolog ingatkan, kunci manifesting bukan sekadar afirmasi, tapi juga tindakan nyata.
Callista Aldenia manfaatkan manifesting untuk capai impian. Psikolog ingatkan, kunci manifesting bukan sekadar afirmasi, tapi juga tindakan nyata.

Callista Aldenia, seorang praktisi manifesting, menegaskan bahwa manifesting bukan berarti melarikan diri dari realitas. “Ini tentang menciptakan harapan sambil tetap menyadari kondisi saat ini,” jelasnya.

Untuk menghindari kesalahan ini, tanyakan pada diri sendiri:
– Apakah tujuan ini realistis dengan situasi saat ini?
– Langkah kecil apa yang bisa dilakukan hari ini untuk mendekati impian?

3. Afirmasi yang Tidak Spesifik

Manifesting bisa bantu wujudkan impian, jika dibarengegi dengan usaha. Ini penjelasan psikolog.
Manifesting bisa bantu wujudkan impian, jika dibarengegi dengan usaha. Ini penjelasan psikolog.

Afirmasi seperti “Aku akan sukses” terlalu umum dan kurang berdampak. Psikolog Meity menyarankan untuk menggunakan kalimat yang lebih rinci, misalnya: “Aku percaya diri menghadapi wawancara kerja minggu depan dan siap menunjukkan kemampuan terbaikku.”

4. Menyembunyikan Emosi Negatif

Banyak orang berusaha menekan perasaan negatif demi menjaga energi positif. Padahal, menurut Meity, mengabaikan emosi seperti ketakutan atau kekecewaan justru berbahaya karena dapat memicu tekanan batin.

Lebih baik, akui dan kelola emosi tersebut dengan cara sehat, seperti menulis jurnal atau berbagi dengan orang terpercaya.

5. Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Callista Aldenia manfaatkan manifesting untuk capai impian. Psikolog ingatkan, kunci manifesting bukan sekadar afirmasi, tapi juga tindakan nyata.
Callista Aldenia manfaatkan manifesting untuk capai impian. Psikolog ingatkan, kunci manifesting bukan sekadar afirmasi, tapi juga tindakan nyata.

Callista mengingatkan bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing. “Jika sibuk membandingkan diri, kita bisa lupa menghargai kemajuan sendiri,” katanya.

Alih-alih melihat pencapaian orang lain, fokuslah pada perkembangan pribadi dan berterima kasih atas setiap langkah yang telah diambil.

Manifesting bisa menjadi alat yang efektif untuk membangun motivasi dan refleksi diri, asalkan dilakukan dengan kesadaran penuh. Kuncinya adalah menggabungkan afirmasi, tindakan nyata, dan penerimaan diri agar manfaatnya benar-benar terasa.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Sinergi Keluarga dan PAUD Kunci Stimulasi Optimal Anak Usia Dini

Perkembangan PAUD dan Dua Kecenderungan Orangtua Sepuluh tahun terakhir, layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh anak-anak, tetapi juga orangtua dan…

Inspirasi dari Kisah Acha Septriasa

Acha Septriasa Ungkap Kebahagiaannya Pasca-Perceraian: Fokus pada Slow Living dan Co-Parenting Setelah kabar perpisahannya dengan Vicky Kharisma ramai dibicarakan, Acha Septriasa akhirnya membagikan momen terbarunya di media sosial. Dalam unggahan…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Sinergi Keluarga dan PAUD Kunci Stimulasi Optimal Anak Usia Dini

  • By Admin
  • August 9, 2025
  • 4 views
Sinergi Keluarga dan PAUD Kunci Stimulasi Optimal Anak Usia Dini

Inspirasi dari Kisah Acha Septriasa

  • By Admin
  • August 9, 2025
  • 4 views
Inspirasi dari Kisah Acha Septriasa

Si Perfeksionis Dermawan yang Jarang Diketahui

  • By Admin
  • August 9, 2025
  • 4 views
Si Perfeksionis Dermawan yang Jarang Diketahui

Gaya Pernikahan Nadin Amizah & Faishal Tanjung: Paduan Serasi Putih-Kuning yang Memesona

  • By Admin
  • August 9, 2025
  • 5 views
Gaya Pernikahan Nadin Amizah & Faishal Tanjung: Paduan Serasi Putih-Kuning yang Memesona

IDAI Ungkap Pentingnya Pemeriksaan Gratis untuk Deteksi Dini Kesehatan Anak

  • By Admin
  • August 9, 2025
  • 6 views
IDAI Ungkap Pentingnya Pemeriksaan Gratis untuk Deteksi Dini Kesehatan Anak

Pasangan Ideal yang Saling Melengkapi!

  • By Admin
  • August 9, 2025
  • 5 views
Pasangan Ideal yang Saling Melengkapi!