
Banyak yang masih enggan mengenakan pakaian berbahan linen karena khawatir terlihat berkerut dan kurang rapi. Namun, bagi Rahghutama Agata, atau yang akrab disapa Ghutama, Fashion Creative Director Laxmi Tailors, justru di situlah keunikan dan keindahan kain ini terletak.
“Linen memang terkenal mudah lecek, tapi justru di situlah seninya. Kita hanya perlu menerimanya dan memakainya dengan penuh percaya diri,” ujar Ghutama saat berbincang dengan Kompas.com di Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2025).
Menurutnya, pakaian linen memberikan kesan santai sekaligus effortless. Teksturnya yang tidak kaku justru membuat penampilan terlihat lebih alami, ringan, dan stylish tanpa kesan terlalu formal.
Linen dan kesan kasual yang menarik

Ghutama menjelaskan bahwa salah satu daya tarik utama linen adalah sifatnya yang mudah berkerut, terutama pada jenis berkualitas tinggi. Alih-alih dianggap sebagai kekurangan, hal ini justru menjadi ciri khas yang membedakannya dari bahan lain.
“Kesan kasual, ringan, dan mudah lecek justru membuat linen terlihat menarik. Beberapa linen premium bahkan semakin mudah berkerut,” katanya.
Ia menambahkan, serat alami dalam pembuatan linen membuatnya semakin bernilai. “Proses pembuatannya yang natural meningkatkan kualitas kain, makanya tidak heran kalau mudah lecek. Tapi justru itu yang membuatnya keren,” ucap Ghutama.
Bisa dipakai di berbagai kesempatan

Fleksibilitas linen menjadi salah satu keunggulannya. Ghutama menyebut, bahan ini bisa diolah menjadi berbagai jenis pakaian, mulai dari blazer, kemeja, hingga celana.
Baca juga: Tips Mengatur Suhu Setrika untuk Pakaian Linen yang Sempurna
Semua tetap nyaman dipakai sehari-hari, terutama di iklim tropis Indonesia yang kadang panas terik, lembap, atau hujan.
“Linen bisa jadi blazer, kemeja, atau celana yang cocok untuk aktivitas sehari-hari. Sangat nyaman di segala cuaca,” jelasnya.
Dengan potongan yang tepat, linen bisa memberikan kesan santai untuk acara kasual, namun tetap terlihat formal jika dipadukan dengan aksesori atau siluet yang lebih rapi.
Dari santai hingga formal, semua bisa dengan busana linen
Banyak yang mengira linen hanya cocok untuk gaya santai atau liburan pantai. Namun, Ghutama menegaskan bahwa bahan ini juga bisa tampil elegan dan formal, tergantung cara memadukannya.
“Linen bisa memberikan kesan kasual maupun formal, tergantung acara dan cara kita memadupadankannya,” ujarnya.
Misalnya, kemeja linen putih bisa dipadukan dengan celana pendek dan sepatu kulit untuk acara semi-formal. Sementara blazer linen memberikan sentuhan rapi namun tetap ringan. Dengan begitu, linen tidak hanya cocok untuk santai, tetapi juga untuk acara kerja atau pertemuan penting.
Seni dalam mengenakan linen
Bagi Ghutama, mengenakan linen bukan sekadar soal gaya, tetapi juga tentang menerima karakter alaminya. Daripada memaksakan tampilan rapi, lebih baik menikmati keunikan tekstur linen yang berkerut.
Berbeda dengan bahan sintetis yang selalu tampak licin, tekstur kusut linen memberikan kesan natural dan hangat. Bagi masyarakat Indonesia yang hidup di iklim tropis, linen menjadi solusi praktis—sejuk saat panas, nyaman saat lembap, dan cocok untuk berbagai kesempatan.
Baca juga: Hindari Mencuci Pakaian Berbahan Linen di Mesin Cuci, Ini Alasannya
“Yang penting, jangan takut dengan kerutan linen. Itu bukan kelemahan, melainkan nilai tambah yang membuatnya unik,” tegas Ghutama.