Siapa yang Akan Mengelola Warisan Ratusan Triliun?

0 0
Read Time:1 Minute, 27 Second

Dunia fashion kehilangan salah satu ikon terbesarnya. Giorgio Armani, maestro desain asal Italia yang terkenal dengan estetika minimalis nan elegan, tutup usia pada Kamis, 4 September 2025, dalam usia 91 tahun. Sang legenda meninggalkan jejak tak ternilai—mulai dari karya-karya ikonik hingga imperium bisnis senilai 12,1 miliar dolar AS (sekitar Rp197 triliun). Berdasarkan catatan *Newsweek* dan *Forbes*, kekayaan tersebut mengukuhkannya sebagai salah satu desainer paling sukses sepanjang masa.

Perjalanan bisnis Giorgio Armani

Dimulai dari label kecil tahun 1975, Armani membangun kerajaannya dengan ketekunan. Desainnya menjadi simbol kelas dunia, menghiasi tubuh Richard Gere di *American Gigolo* hingga selebriti papan atas di ajang Oscar. Kini, Armani Group berkembang pesat dengan lebih dari 9.000 karyawan dan 250 butik global, mencakup merek seperti Giorgio Armani, Emporio Armani, Armani Exchange, serta bisnis hospitaliti.

Siapa yang jadi pewaris Giorgio Armani?

Tanpa istri atau anak, Armani telah menyiapkan rencana suksesi bertahun-tahun silam. Menurut *Reuters*, kendali bisnis akan dipegang oleh keluarga dan yayasan yang ia dirikan. Beberapa nama kunci penerusnya meliputi:

  • Rosanna Armani, sang adik yang sudah lama berkecimpung di bisnis keluarga.
  • Silvana dan Roberta Armani, dua keponakan yang menangani desain wanita dan komunikasi global.
  • Andrea Camerana, keponakan lainnya yang menduduki posisi eksekutif strategis.

Selain itu, ada Pantaleo “Leo” Dell’Orco, mitra lama yang memimpin desain busana pria, serta Giorgio Armani Foundation—yayasan bentukan 2016 yang bertugas menjaga stabilitas perusahaan.

Peran Giorgio Armani Foundation

Sumber dari *Reuters* dan *India Today* menyebut yayasan ini sebagai penjaga warisan Armani. Statutanya melarang penjualan saham atau IPO minimal lima tahun pasca-kematiannya, sekaligus mencegah akuisisi oleh kompetitor. Armani sendiri menegaskan transisi kepemimpinan akan berlangsung bertahap, melibatkan keluarga dan tim inti demi mempertahankan visi kreatifnya. Dalam wawancara Agustus 2025, ia menekankan pentingnya konsistensi nilai perusahaan di masa depan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Tanda Bahaya atau Justru Sehat? Cek Faktanya!

Perbedaan Pendapat dengan Pasangan Bukan Selalu Pertanda Buruk, Ini Penjelasannya Konflik dalam hubungan asmara kerap dianggap sebagai tanda bahaya. Namun, menurut psikolog Mark Travers, berselisih paham dengan pasangan tidak selalu…

Gizi Optimal Tanpa Daging Mahal!

Protein hewani memegang peran krusial dalam mendukung tumbuh kembang anak, terutama pada fase emas di bawah usia dua tahun. Nutrisi ini tidak hanya menjadi fondasi kesehatan, tetapi juga berpengaruh jangka…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Liverpool Akan Bangkit Kembali, Hanya Perlu Kesabaran!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Liverpool Akan Bangkit Kembali, Hanya Perlu Kesabaran!

Man United Kalah Lagi, Fans Gagal Potong Rambut karena Nazar Gagal Terpenuhi

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Man United Kalah Lagi, Fans Gagal Potong Rambut karena Nazar Gagal Terpenuhi

Dominan, Dinamis, dan Tak Tertembus di Lapangan!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Dominan, Dinamis, dan Tak Tertembus di Lapangan!

Tanda Bahaya atau Justru Sehat? Cek Faktanya!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Tanda Bahaya atau Justru Sehat? Cek Faktanya!

Gizi Optimal Tanpa Daging Mahal!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Gizi Optimal Tanpa Daging Mahal!

Leya Princy Bongkar Sisi Positif FOMO Belanja Brand Lokal yang Tak Banyak Diketahui

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Leya Princy Bongkar Sisi Positif FOMO Belanja Brand Lokal yang Tak Banyak Diketahui