Ternyata Ini Penyebabnya!

0 0
Read Time:2 Minute, 0 Second

JAKARTA, KOMPAS.com – Pagar pembatas di sekitar Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, kini lebih tinggi dari sebelumnya. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta meningkatkan ketinggian pagar pedestrian dari 1 meter menjadi 1,7 meter demi mengurangi risiko kecelakaan akibat penumpang atau pejalan kaki yang nekat melompat.

Meski begitu, pantauan *Kompas.com* di lokasi menemukan bahwa masih ada warga yang memilih memanjat pagar meski sudah ditinggikan. Ixfan Hendriwintoko, Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, menyatakan bahwa peninggian pagar dilakukan pada Sabtu (9/8/2025) sebagai langkah antisipasi pelanggaran dan ancaman keselamatan.

“Melompati pagar bukan hanya melanggar aturan, tapi juga membahayakan diri sendiri dan mengganggu operasional kereta,” tegas Ixfan, Senin (11/8/2025). Selain mencegah penyeberangan sembarangan, pagar ini juga dimaksudkan untuk membatasi akses pengendara dan pedagang kaki lima yang kerap memadati area stasiun.

Dengan jumlah pengguna KRL harian mencapai 25.000–30.000 orang di Stasiun Cikini, penataan akses yang aman dan tertib menjadi prioritas utama.

Alasan Warga Masih Nekat Melompat Pagar

Beberapa warga dan penumpang mengungkapkan alasan mereka tetap melompati pagar meski sudah ditinggikan:

  1. Jalur resmi terlalu memutar
    “Kalau lewat jalan yang disediakan, jalannya jauh. Orang-orang malas,” ujar Joko (46), salah seorang warga sekitar.
  2. Lebar jalur resmi sempit dan tidak nyaman
    Menurut Sarman (52), jalur dari arah pasar sangat sempit—hanya cukup untuk satu orang. Kondisi jalan yang berlubang dan licin saat hujan juga memperburuk situasi.
  3. Terburu-buru mengejar kereta
    Rahmat (27), penumpang KRL tujuan Depok, mengaku lebih memilih loncat pagar agar tidak ketinggalan kereta. “Kalau muter lewat ujung, bisa telat. Loncat pagar lebih cepat,” katanya.
  4. Minimnya pengawasan petugas
    Sri Lestari (38) menilai, tanpa pengawasan ketat, pagar setinggi apa pun tetap bisa dilompati. “Kalau enggak ada yang ngawasin, ya percuma,” ujarnya.

Pagar Baru Belum Sepenuhnya Terpasang

Pantauan *Kompas.com* pada Senin (11/8/2025) menunjukkan bahwa peninggian pagar belum selesai di seluruh area. Hanya sekitar 10 meter di bagian tengah yang sudah diperbarui, sementara pagar lama setinggi 1 meter di sisi utara dan selatan masih mudah dipanjat.

Meski ada spanduk larangan, pelanggaran tetap terjadi. Beberapa penumpang terlihat memanjat pagar dari arah pasar menuju stasiun atau sebaliknya.

Fakta ini mengindikasikan bahwa solusi tidak hanya terletak pada pembatas fisik. Akses resmi yang jauh, sempit, dan tidak nyaman, ditambah kurangnya pengawasan, membuat warga memilih jalan pintas meski berisiko.

Tanpa perbaikan infrastruktur jalur resmi yang lebih dekat, lebar, dan aman—serta pengawasan aktif dari petugas—kebiasaan melompati pagar mungkin akan terus berlanjut.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

1 Jam Hujan Lebat, Jalan Pademangan Jakut Terendam Banjir!

Jalan Pesanggrahan Banjir Usai Hujan Deras, Pengendara Motor Tetap Nekat Melintas Hujan yang mengguyur kawasan Pademangan Timur, Jakarta Utara, selama satu jam pada Senin (11/8/2025) mengakibatkan banjir di Jalan Pesanggrahan…

Upaya Heroik Selamatkan Generasi Emas Indonesia

Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, sebuah sekolah kecil berbahan papan kayu berdiri dengan penuh makna. Hanya dua guru yang setia mengajar di Sekolah Alternatif untuk Anak Jalanan (SAAJa), memberikan pendidikan bagi…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

1 Jam Hujan Lebat, Jalan Pademangan Jakut Terendam Banjir!

  • By Admin
  • August 12, 2025
  • 0 views
1 Jam Hujan Lebat, Jalan Pademangan Jakut Terendam Banjir!

Upaya Heroik Selamatkan Generasi Emas Indonesia

  • By Admin
  • August 12, 2025
  • 0 views
Upaya Heroik Selamatkan Generasi Emas Indonesia

Proyek Jalan DI Panjaitan Cawang-Kebon Nanas Picu Macet, Berlaku hingga Desember 2025!

  • By Admin
  • August 12, 2025
  • 0 views
Proyek Jalan DI Panjaitan Cawang-Kebon Nanas Picu Macet, Berlaku hingga Desember 2025!

5 Suka Duka Seru Pelihara Mobil Lawas Daihatsu Taruna, Nomor 3 Bikin Nostalgia!

  • By Admin
  • August 12, 2025
  • 1 views
5 Suka Duka Seru Pelihara Mobil Lawas Daihatsu Taruna, Nomor 3 Bikin Nostalgia!

Daihatsu Sigra Raih Gelar Mobil Terlaris di Jawa Barat, Ini Rahasia Kesuksesannya!

  • By Admin
  • August 12, 2025
  • 1 views
Daihatsu Sigra Raih Gelar Mobil Terlaris di Jawa Barat, Ini Rahasia Kesuksesannya!

Alasan Konsumen Jawa Barat Lebih Suka Mobil Daihatsu dengan Transmisi Manual

  • By Admin
  • August 12, 2025
  • 1 views
Alasan Konsumen Jawa Barat Lebih Suka Mobil Daihatsu dengan Transmisi Manual