Tes TBC dengan Swab Mulut Akan Diluncurkan di Indonesia pada 2026
Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan terobosan baru dalam deteksi tuberkulosis (TBC) dengan memperkenalkan alat tes berbasis *swab* mulut pada 2026. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa metode ini lebih sederhana, cepat, dan akurat dibandingkan pemeriksaan konvensional yang mengandalkan sampel dahak dan analisis laboratorium.
Keunggulan Tes TBC Terbaru
Alat ini menawarkan sejumlah manfaat, di antaranya:
- Praktis: Prosedurnya mirip tes cepat Covid-19, tanpa rasa tidak nyaman bagi pasien.
- Tingkat akurasi tinggi: Uji coba menunjukkan hasil seakurat pemeriksaan laboratorium standar.
- Akses lebih luas: Perangkat portabel memungkinkan penggunaan di puskesmas atau klinik tanpa fasilitas laboratorium khusus.
- Hasil instan: Diagnosis dapat diketahui langsung di tempat.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program One Stop Service (OSS) Kementerian Kesehatan yang bertujuan menyederhanakan proses diagnosis TBC. Program ini mengintegrasikan pemeriksaan rontgen dada, nPOCT, dan TCM dalam satu sesi kunjungan.
Dampak dan Rencana Pengembangan
Selama ini, deteksi TBC kerap terkendala gejala yang mirip batuk biasa serta prosedur tes yang rumit. Dengan alat baru ini, diharapkan penemuan kasus bisa lebih cepat, sehingga pengobatan dapat dimulai segera. Uji coba telah dilakukan di beberapa daerah, dan rencana perluasan akan mencakup delapan provinsi, termasuk Jawa Timur—salah satu wilayah dengan beban TBC tertinggi di Indonesia.







