
Bengkuang, si umbi renyah dengan rasa manis alami, semakin digemari berkat segudang nutrisi dan khasiatnya bagi tubuh. Tak hanya jadi camilan praktis, bahan pangan ini juga kerap menghiasi beragam sajian kuliner.
Valerie Agyeman, RDN, ahli gizi yang dikutip *USA Today*, menggambarkan bengkuang sebagai makanan yang “memberikan kesegaran luar biasa.”
Baca juga: Manfaat Makan Semangka untuk Kesehatan Jantung, Pencernaan, dan Kulit
Kandungan Serat dan Vitamin C yang Melimpah
Dalam 130 gram bengkuang mentah, terdapat sekitar 49 kalori, 6,4 gram serat, dan 26,3 mg vitamin C—mencukupi hampir 30% kebutuhan harian vitamin C orang dewasa. Tingginya serat juga membantu mengatasi defisit asupan serat harian yang dialami kebanyakan orang.
“Lebih dari 90% wanita dan 97% pria belum memenuhi rekomendasi serat harian,” jelas Agyeman. Karenanya, menyelipkan bengkuang dalam menu sehari-hari bisa jadi pilihan cerdas.
Baca juga: Ahli Gizi IPB Sebut Makanan Pedas Miliki Manfaat, Termasuk Bantu Lawan Kanker
Jantung Lebih Sehat Berkat Bengkuang
Serat dalam bengkuang berperan penting bagi kesehatan kardiovaskular. Menurut *Healthline*, riset 2018 membuktikan serat mampu mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, menekan kolesterol jahat (LDL), dan menstabilkan tekanan darah.
Studi 2016 juga menunjukkan, minum 500 ml jus bengkuang dapat menurunkan risiko penggumpalan darah dan tekanan diastolik—faktor pemicu gangguan jantung.
Pencernaan Lancar, Usus Seimbang
Bengkuang mengandung inulin, serat prebiotik yang menjadi makanan bakteri baik di usus. Serat ini memperlancar pencernaan, mencegah sembelit, bahkan berpotensi menurunkan gula darah dan peradangan.
Proses fermentasi inulin oleh bakteri usus turut mendukung metabolisme, pengendalian berat badan, hingga kekebalan tubuh.
Baca juga: Mengenal 6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Termasuk Mencerahkan Kulit
Pelindung Alami dari Risiko Kanker
Ulasan tahun 2021 mengungkap, bengkuang mengandung fitokimia *rotenone* yang bersifat antikanker. Meski *rotenone* dosis tinggi berbahaya, turunannya (rotenoisin A dan B) sedang dikembangkan untuk terapi kanker payudara dan hati.
Antioksidan seperti vitamin C, E, selenium, dan beta-karoten dalam bengkuang juga membantu melawan stres oksidatif pemicu kanker, diabetes, dan penyakit jantung.
Andalan Program Diet
Rendah kalori namun kaya serat, bengkuang cocok untuk yang ingin menurunkan berat badan. Penelitian 2019 pada hewan membuktikan, umbi ini mampu mencegah lonjakan gula darah dan mendukung penurunan berat badan meski dalam diet tinggi gula.
Rasa kenyang lebih lama dan peningkatan sensitivitas insulin membuatnya ideal untuk mencegah diabetes tipe 2.
Kreasi Hidangan yang Tak Terbatas
Setelah dikupas, bengkuang bisa disantap mentah atau diolah menjadi beragam hidangan. Coba tambahkan ke salad, padukan dengan mangga atau nanas, atau nikmati sebagai camilan dengan perasan jeruk nipis dan taburan bubuk cabai.
*Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!*