
Lesti Kejora membuka kisah perjalanannya sebagai ibu yang menjalani proses menyusui kedua buah hatinya, Abang L dan Leisha, dengan segala dinamikanya. Penyanyi yang dikenal lewat ajang pencarian bakat itu mengungkapkan betapa beruntungnya ia memiliki jaringan dukungan kuat dari orang-orang terdekat selama masa-masa tersebut.
Dukungan Luar Biasa di Balik Proses Menyusui
“Syukurnya, aku punya banyak support system. Jadi nggak pernah merasa minder, takut, atau bingung karena banyak yang membantu,” ujar Lesti dalam acara talkshow Mom Uung Breastfeeding Fest 2025 di Central Park, Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Perbedaan Pengalaman Menyusui Anak Pertama dan Kedua
Saat Abang L, anak pertamanya, lahir, Lesti menghadapi sejumlah kendala, termasuk produksi ASI yang tersendat. Berbagai upaya ia lakukan, termasuk mengonsumsi booster ASI untuk memperlancar. Namun, pengalamannya jauh berbeda ketika menyusui Leisha, anak keduanya. Kali ini, ia sudah mulai minum booster ASI sejak usia kehamilan enam bulan, dan hasilnya langsung terlihat.
“Kalau Leisha, aku minum booster sejak kandungan enam bulan. Malah ASI-nya sudah keluar sejak masih hamil,” ceritanya.
Anak Prematur tapi Tumbuh Optimal
Kedua anak Lesti terlahir prematur dengan berat badan di bawah rata-rata. Namun, ia merasakan perbedaan signifikan dalam proses menyusui anak keduanya yang jauh lebih lancar.
“Karena sama-sama prematur dan awalnya berat badannya kurang, perbedaannya sangat terasa. Tapi sekarang pertumbuhannya luar biasa, bahkan tinggi badannya melebihi usianya,” ungkapnya.
Momen Panik dan Pelajaran Berharga
Salah satu momen yang membekas adalah ketika produksi ASI-nya tiba-tiba menurun, membuatnya panik. Ia bahkan sempat mengirimkan foto hasil pumping yang dianggapnya terlalu sedikit kepada dokternya. Rasa khawatir akan ketidakcukupan ASI sempat membebani pikirannya.
“Ternyata, ASI nggak harus banyak, yang penting cukup untuk anak kita,” ujarnya, menceritakan pelajaran berharga yang ia dapat dari dokter.
Kebahagiaan Sederhana Seorang Ibu
Bagi Lesti, menyusui bukan sekadar urusan fisik, tetapi juga tentang menjaga emosi dan kepercayaan diri.
“Menjadi ibu itu sederhana. Bahagia melihat anak tumbuh dengan baik dan prosesnya lancar, itu kebahagiaan terbesar,” tutupnya.