
UEFA Pertimbangkan Larangan Israel dari Kompetisi Internasional
Dunia sepak bola Eropa mungkin akan menyaksikan langkah tegas dari UEFA, yang saat ini sedang mempersiapkan pemungutan suara untuk menentukan apakah Israel akan dilarang berkompetisi di ajang internasional. Langkah ini muncul setelah PBB menetapkan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza dalam laporan yang dirilis Selasa (16/9/2025).
Menurut sumber yang dikutip ESPN dari AP, mayoritas dari 20 anggota komite eksekutif UEFA diperkirakan akan mendukung larangan tersebut. Jika disetujui, tim nasional dan klub-klub Israel tidak akan bisa tampil di berbagai turnamen, termasuk kualifikasi Piala Dunia mendatang.
Dampak pada Kualifikasi Piala Dunia
Timnas Israel sebenarnya sudah menjadwalkan pertandingan kualifikasi melawan Norwegia dan Italia dalam dua minggu ke depan. Namun, nasib partai tersebut kini tergantung pada hasil keputusan UEFA. Sementara itu, belum jelas apakah FIFA akan mengikuti jejak UEFA dalam mengambil sikap serupa.
Situasi ini semakin rumit karena hubungan dekat Presiden FIFA Gianni Infantino dengan mantan Presiden AS Donald Trump, yang terlibat dalam persiapan Piala Dunia 2026. Pemerintah AS sendiri telah menyatakan akan berupaya mencegah larangan bagi Israel untuk tampil di Piala Dunia.
Tuntutan Global dan Respons Israel
Langkah UEFA ini terjadi di tengah tekanan internasional untuk mengucilkan Israel dari ajang olahraga, menyusul kritik terhadap serangan udara di Gaza dan pembatasan bantuan kemanusiaan. Beberapa pihak bahkan membandingkan situasi ini dengan sanksi yang diberikan kepada Rusia pasca-invasi ke Ukraina.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, secara terbuka mendukung pelarangan Israel dari kompetisi olahraga internasional. Sementara itu, UEFA sendiri telah menunjukkan sikap kritis, seperti terlihat dalam Piala Super Eropa di Udine, di mana spanduk bertuliskan “Stop Killing Children” dan “Stop Killing Civilians” dibentangkan.
Di sisi lain, Israel berupaya keras mencegah sanksi tersebut. Menteri Olahraga Israel, Miki Zohar, menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Federasi Sepak Bola Israel untuk melobi UEFA.
Reaksi Negara Lain dan Masa Depan Pertandingan
Meski belum ada tim Eropa yang secara resmi menolak bertanding melawan Israel, federasi sepak bola Norwegia dan Italia telah menyuarakan ketidaknyamanan. Bahkan, Norwegia berencana menyumbangkan pendapatan tiket pertandingan melawan Israel pada 11 Oktober untuk bantuan kemanusiaan di Gaza melalui Doctors Without Borders.
UEFA kini berada di persimpangan jalan, di mana keputusan mereka tidak hanya berdampak pada sepak bola, tetapi juga pada dinamika politik global.