
Insentif Impor Mobil Listrik CBU Tak Diperpanjang, Produsen Didorong Produksi Lokal
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengonfirmasi bahwa insentif impor mobil listrik dalam bentuk completely built-up (CBU) tidak akan diperpanjang setelah 31 Desember 2025. Kebijakan ini mendorong produsen untuk segera beralih ke skema produksi lokal, baik melalui perakitan completely knocked down (CKD), incompletely knocked down (IKD), maupun pembangunan fasilitas manufaktur baru.
VinFast Pacu Pembangunan Pabrik di Subang
Menanggapi kebijakan tersebut, VinFast memastikan bahwa proyek pembangunan pabrik perakitannya di Subang, Jawa Barat, tetap berjalan sesuai rencana. Targetnya, fasilitas tersebut akan selesai pada akhir 2025.
Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia, menyatakan bahwa progres konstruksi saat ini sesuai dengan rencana untuk mencapai technical SOP di akhir tahun. “Pembangunan fasilitas Subang menunjukkan kemajuan signifikan dan tetap sesuai jadwal untuk mencapai target kami,” ujarnya kepada Kompas.com.
“Ini sejalan dengan strategi VinFast untuk melakukan lokalisasi produksi dan mengurangi ketergantungan pada impor,” tambahnya.
Portofolio Produk untuk Pasar Indonesia
VinFast menghadirkan beragam model kendaraan listrik, mulai dari VF 3 dan VF 5 yang berukuran kompak, hingga SUV medium seperti VF 6 dan VF 7. Rangkaian produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia, mulai dari pengguna baru kendaraan listrik hingga keluarga yang membutuhkan mobilitas lebih luas.
Fokus pada Penguatan Ekosistem Lokal
Kariyanto menegaskan bahwa saat ini, VinFast tidak berfokus pada penambahan impor CBU baru. Sebaliknya, perusahaan lebih memprioritaskan penguatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia serta memberikan dukungan optimal untuk model yang sudah ada.
“Strategi kami jelas: mempercepat transisi ke produksi CKD sembari memastikan pelanggan mendapatkan nilai terbaik,” katanya.
“Dengan lokalisasi manufaktur, kami bisa mengoptimalkan biaya, memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan bersaing dengan pemain besar yang sudah lebih dulu hadir,” tambahnya.
Kolaborasi dengan Mitra Lokal
Kariyanto menekankan bahwa kerja sama dengan mitra lokal merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang VinFast. “Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemasok lokal, penyedia layanan, dan mitra teknologi,” ujarnya.
“Langkah ini tidak hanya memperkuat struktur biaya, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kapabilitas industri lokal, dan menjadikan VinFast sebagai bagian dari ekosistem industri Indonesia,” tutupnya.