
Program Sekolah Rakyat Kemensos Diapresiasi Wamen P2MI, Disebut Beri Harapan bagi Anak Miskin
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani memberikan pujian terhadap Program Sekolah Rakyat yang dijalankan Kementerian Sosial (Kemensos). Ia terkesan melihat antusiasme belajar anak-anak dari keluarga kurang mampu yang berjuang meraih masa depan lebih cerah.
*”Ini hal yang luar biasa. Kita harus terus mendukung agar semakin banyak Sekolah Rakyat bisa hadir,”* ujar Christina dalam siaran pers, Senin (11/8/2025). Menurutnya, program ini menjadi solusi bagi anak-anak yang sempat kehilangan harapan, membantu mereka tumbuh sebagai pribadi unggul dan berkontribusi bagi keluarga serta masyarakat.
Kunjungan ke SRMP 6 Jakarta
Christina menyampaikan apresiasinya saat berkunjung ke Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta di Sentra Handayani, Jakarta Timur. Turut mendampingi, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Kepala SRMP 6 Jakarta Regut Sutrasto, dan Kepala Sentra Handayani Masryani Mansyur.
Rombongan meninjau berbagai fasilitas sekolah, seperti laboratorium bahasa, aula, UKS, asrama putra, serta ruang kelas 7A. Christina juga berinteraksi dengan siswa sambil membagikan camilan dan susu kotak.
Pendidikan untuk Semua Kalangan
Christina menekankan, Sekolah Rakyat memberi akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin yang sebelumnya sulit mengenyam sekolah formal. *”Program beasiswa sudah ada, tapi di lapangan masih banyak yang belum terjangkau, terutama anak dari desil 1 dan 2. Bagi mereka, sekolah sering hanya jadi impian,”* jelasnya.
Ia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto sebagai penggagas program ini memahami kondisi riil di lapangan. *”Beliau sering memberi contoh dalam rapat kabinet, hingga akhirnya terwujudlah Sekolah Rakyat,”* ucap Christina.
Dukungan Penuh dari Kemensos
Wamensos Agus Jabo Priyono menegaskan, Sekolah Rakyat adalah instruksi langsung Presiden Prabowo untuk memastikan seluruh anak Indonesia mendapat pendidikan berkualitas. *”Ini jembatan bagi siswa mewujudkan cita-cita. Itu harapan Pak Presiden,”* kata Agus Jabo.
Kemensos terus mengevaluasi pelaksanaan program ini, mulai dari aspek teknis, proses belajar-mengajar, fasilitas asrama, hingga penyediaan makanan siswa. *”Kami pantau perkembangannya setiap hari,”* tegasnya.
Siswa Mulai Beradaptasi dengan Kehidupan Asrama
Kepala SRMP 6 Jakarta, Regut Sutrasto, mengungkapkan bahwa setelah sebulan tinggal di asrama, siswa mulai terbiasa dengan kedisiplinan yang diterapkan. Rasa rindu pada orang tua pun berkurang.
*”Sudah tidak ada yang kangen rumah, semuanya berjalan normal,”* jelas Regut.
SRMP 6 Jakarta memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sejak 14 Juli 2025. Saat ini, terdapat 75 siswa yang terbagi dalam 4 rombongan belajar, terdiri dari 40 perempuan dan 35 laki-laki.