Kenali Faktor-Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit yang paling sering menyerang perempuan di Indonesia. Meski penyebab utamanya belum sepenuhnya terungkap, beberapa faktor dapat memperbesar peluang seseorang mengalaminya. Menurut dr. Rosary dari Breast Cancer Care Alliance MRCCC Siloam, risiko ini dipengaruhi oleh berbagai hal, mulai dari jenis kelamin, usia, hingga riwayat kesehatan pribadi dan keluarga.
### Faktor-Faktor yang Memengaruhi Risiko Kanker Payudara
#### 1. Peran Jenis Kelamin dan Usia
Wanita jauh lebih rentan terkena kanker payudara dibanding pria. Risiko ini semakin meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah memasuki usia 50 tahun. Meski kasusnya jarang, pria juga bisa mengalami kanker payudara karena perbedaan struktur jaringan dan kadar hormon estrogen yang lebih rendah.
#### 2. Pengaruh Riwayat Keluarga dan Genetika
Adanya anggota keluarga yang pernah menderita kanker payudara bisa meningkatkan risiko seseorang mengalaminya. Hal ini terkait dengan mutasi gen tertentu, seperti BRCA1 dan BRCA2, yang dapat diturunkan. Karena itu, penting untuk mengecek riwayat kesehatan keluarga dan melakukan pemeriksaan rutin.
#### 3. Riwayat Penyakit Payudara di Masa Lalu
Wanita yang pernah mengalami gangguan payudara, seperti kista berulang atau benjolan jinak, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker. Pemeriksaan medis berkala sangat disarankan untuk memantau kondisi dan mencegah perkembangan sel abnormal.
#### 4. Faktor Menstruasi dan Reproduksi
Hormon berperan besar dalam risiko kanker payudara. Wanita yang mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun atau menopause setelah 55 tahun lebih berisiko. Selain itu, wanita yang belum pernah hamil atau tidak menyusui juga memiliki risiko lebih tinggi karena tidak adanya jeda hormonal alami selama kehamilan dan menyusui.
#### 5. Penggunaan Terapi Hormon dan Obesitas
Terapi hormon jangka panjang, seperti penggantian hormon atau KB hormonal, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Obesitas juga menjadi faktor pendukung karena jaringan lemak memproduksi estrogen berlebih, yang berpotensi memicu pertumbuhan sel kanker.
### Deteksi Dini Kunci Utama Pencegahan
Mengenali faktor risiko sejak awal membantu meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan pada tubuh. Pemeriksaan mandiri (SADARI) dan skrining medis seperti mamografi dapat mendeteksi kanker lebih dini, sehingga peluang kesembuhan lebih besar. Semakin cepat terdeteksi, hasil pengobatan biasanya lebih baik.
Untuk informasi kesehatan terkini, ikuti update dari KOMPAS.com melalui [aplikasi KOMPAS.com](https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle).
—
*Artikel ini merujuk pada wawancara dr. Rosary dalam acara “Health Talk Langkah Nyata Lawan Kanker Payudara: Dari Edukasi ke Aksi” yang digelar Siloam Hospitals pada 6 November 2025.*







