
Alternator Bermasalah Bisa Bikin Setir Mobil Terasa Lebih Berat
Di balik kemudahan mengemudi mobil modern, ada satu komponen krusial yang sering terlupakan: alternator. Ketika kinerjanya melemah, efeknya tidak hanya dirasakan oleh aki, tetapi juga bisa membuat setir terasa berat—khususnya pada mobil dengan sistem power steering elektrik (EPS).
Kaitan Antara Alternator dan Power Steering Elektrik
Samsu, pemilik Bengkel Jaya di Cikokol, Tangerang, yang khusus menangani masalah alternator dan dinamo, menjelaskan bahwa EPS mengandalkan motor listrik untuk membantu pengemudi memutar setir dengan ringan. Motor ini bergantung pada pasokan listrik yang stabil dari alternator.
“Jika alternator bermasalah, arus listrik ke motor EPS jadi tidak optimal. Akibatnya, setir akan terasa lebih berat, terutama saat parkir atau melakukan manuver pelan,” ujar Samsu kepada Kompas.com, Jumat (19/9/2025).
*Ilustrasi electric power steering*
Beda dengan Sistem Hidrolik Konvensional
Berbeda dengan power steering hidrolik yang menggunakan tekanan oli untuk meringankan setir, EPS sepenuhnya mengandalkan tenaga listrik. Pada sistem hidrolik, masalah biasanya muncul karena tekanan oli rendah atau beban mesin, bukan karena gangguan kelistrikan.
Dampak yang Lebih Serius
Selain mengurangi kenyamanan berkendara, alternator yang lemah dan setir yang berat bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Pengemudi mungkin kesulitan melakukan manuver cepat di jalan ramai atau situasi darurat.
Samsu menyarankan pemeriksaan rutin sistem kelistrikan, termasuk alternator dan aki, untuk memastikan pasokan daya tetap stabil. “Jangan menunggu sampai setir terasa berat atau aki sering tekor. Deteksi dini bisa menghemat biaya perbaikan dan mencegah kerusakan lebih parah,” tegasnya.