Kemajuan dalam penanganan kanker payudara di Indonesia terus menunjukkan perkembangan signifikan, dengan pendekatan yang semakin canggih dan disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Berikut rangkuman informasi terbaru seputar diagnosis dan terapi untuk penyakit ini.
Deteksi Dini dan Langkah Diagnosis
Pemeriksaan awal kanker payudara meliputi USG dan mamografi, khususnya bagi pasien yang memiliki gejala atau faktor risiko. Hasil pemeriksaan kemudian dinilai menggunakan sistem BI-RADS untuk mengklasifikasikan benjolan sebagai jinak atau berpotensi ganas.
Pemeriksaan Lebih Mendalam
Jika ditemukan kelainan mencurigakan, langkah selanjutnya adalah biopsi jaringan. Prosedur ini membantu mengidentifikasi jenis sel tumor, membedakan antara pertumbuhan jinak dan ganas.
Membedakan Tumor dan Kanker
Tumor merupakan kumpulan sel abnormal yang bisa bersifat jinak atau berbahaya. Sementara itu, kanker payudara terjadi ketika sel-sel ganas berkembang tanpa kendali dan berpotensi menyebar ke area tubuh lain.
Peran Pembedahan dalam Pengobatan
Tindakan operasi tetap menjadi pilihan utama dalam menangani tumor payudara, baik yang jinak maupun ganas, tergantung pada hasil pemeriksaan medis.
Penyesuaian Terapi Berdasarkan Stadium
Tingkat keparahan kanker (stadium) menentukan jenis perawatan yang diberikan, mulai dari operasi, kemoterapi, hingga radioterapi. Kini, terapi dirancang secara personal dengan mempertimbangkan karakteristik molekuler pasien.
Inovasi dalam Pengobatan
Fasilitas kesehatan seperti MRCCC Siloam Hospitals telah mengadopsi teknologi mutakhir, termasuk pemeriksaan molekuler dan imunohistokimia, bahkan hingga analisis genetik. Hal ini memungkinkan terapi yang lebih tepat sasaran.
Dengan semakin majunya metode diagnosis dan pengobatan, deteksi dini tetap menjadi faktor kunci dalam meningkatkan peluang kesembuhan pasien kanker payudara.







