
Jantung Berdebar Bukan Hal Biasa, Waspadai Tanda Aritmia yang Berbahaya
Perasaan jantung berdebar kencang atau tidak teratur, yang dikenal sebagai palpitasi, sering dianggap sepele. Padahal, kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya gangguan irama jantung atau aritmia, terutama jika muncul tanpa pemicu jelas seperti stres, olahraga, atau konsumsi kafein. Jika dibiarkan, aritmia dapat melemahkan jantung dan memicu gagal jantung.
Dampak Serius Aritmia yang Tidak Terkendali
dr. Sebastian Andy, Sp.JP memperingatkan bahwa jantung yang terus berdetak terlalu cepat bisa mengalami kelelahan ekstrem. Kondisi ini lama-kelamaan menyebabkan pembesaran jantung dan penurunan fungsi pompa, yang berujung pada gagal jantung. Selain itu, aritmia juga meningkatkan risiko henti jantung mendadak, suatu keadaan gawat darurat yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Langkah Sederhana untuk Deteksi Dini
Untuk mengidentifikasi masalah sejak awal, ada beberapa cara mudah yang bisa dilakukan:
- Periksa denyut nadi secara rutin. Pastikan detak jantung berada dalam kisaran normal (60-100 kali per menit) dan berirama teratur.
- Waspadai gejala lain seperti pusing, sesak napas, atau nyeri dada yang menyertai jantung berdebar.
Dalam situasi darurat seperti henti jantung, tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau pijat jantung harus segera dilakukan untuk meningkatkan peluang keselamatan.
Jangan Abaikan, Segera Periksakan Diri
Inti pesannya jelas: jantung berdebar yang sering muncul tanpa alasan jelas tidak boleh dianggap remeh. Konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut guna menghindari komplikasi yang mengancam nyawa.