Bayar Rp 1 Juta Masuk Surga & Aktivitas Religius di Kediamannya

Read Time:3 Minute, 2 Second

Putri Yeni Tegaskan Kegiatan Keagamaannya Tak Bermasalah, MUI Bekasi Beri Penjelasan

Putri Yeni, yang dikenal dengan sapaan Umi Cinta, membantah berbagai isu negatif terkait kegiatan keagamaan yang ia selenggarakan di kediamannya di Perumahan Dukuh Zamrud, Cimuning, Mustikajaya, Kota Bekasi. Salah satu tudingan yang dibantahnya adalah klaim bahwa ia menjanjikan jaminan masuk surga bagi yang membayar Rp 1 juta. Di sisi lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi menyatakan bahwa aktivitas keagamaan yang dipimpinnya tidak menyimpang dari ajaran Islam.

Bantahan Terhadap Tudingan

Putri Yeni dengan tegas menyangkal kabar yang menyebutkan bahwa ia menjanjikan surga bagi siapa pun yang membayar Rp 1 juta. Ia bahkan telah bersumpah di atas Al-Quran untuk membuktikan kebenaran pernyataannya.

“Semua berita yang beredar tentang bayar Rp 1 juta masuk surga itu tidak benar. Saya sudah bersumpah tadi di Al-Quran,” tegasnya usai memenuhi panggilan MUI Kota Bekasi di Kantor Kelurahan Mustikajaya, Kamis (14/8/2025).

Ia juga menolak berbagai isu lain yang tersebar di media sosial dan masyarakat. “Semua berita viral di YouTube itu tidak benar. Tidak ada ajaran menyimpang, tidak ada pembayaran Rp 1 juta untuk masuk surga,” ujarnya.

Selain itu, Putri Yeni membantah mewajibkan jemaatnya untuk menyumbang Rp 100.000. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti besaran infak yang diberikan oleh para anggota.

“Kalau infak sedekah, itu masuk ke kotak amal. Ada yang kasih Rp 5.000, Rp 2.000, saya tidak tahu pasti,” jelasnya.

Alasan Kegiatan Dilakukan Secara Tertutup

Putri Yeni memberikan penjelasan terkait kegiatan keagamaan di rumahnya yang dilakukan dengan pintu tertutup. Menurutnya, hal itu dilakukan karena penggunaan AC selama acara berlangsung.

“Rumah ditutup karena ada AC-nya, bukan karena ajarannya yang tertutup,” ucapnya.

Ia juga meluruskan isu tentang percampuran jemaah pria dan wanita dalam kegiatan tersebut. Putri Yeni menyatakan bahwa terdapat pembatas yang memisahkan keduanya. Jika ada yang duduk bersama, itu karena mereka berasal dari satu keluarga.

“Yang ngaji di rumah saya kebanyakan satu keluarga. Kalau ada laki-laki, itu suaminya; perempuan, istrinya; remaja, anaknya,” paparnya.

Selain itu, ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut digelar atas permintaan jemaah. “Ini atas permintaan mereka. Mereka yang minta, ‘Boleh tidak, Mi, kita ngaji di rumah Umi saja’,” tambahnya.

MUI Bekasi: Tidak Ada Penyimpangan

MUI Kota Bekasi menyatakan bahwa kegiatan keagamaan yang dipimpin Putri Yeni tidak melenceng dari ajaran Islam. Keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi yang melibatkan pemerintah, kepolisian, TNI, kejaksaan, dan warga setempat.

“Berdasarkan penjelasan Ibu Putri Yeni, tidak ditemukan indikasi penyimpangan dalam materi pengajiannya,” kata Ketua MUI Kota Bekasi, Syaifuddin Siraj.

Namun, MUI memutuskan agar kegiatan keagamaan di rumah Putri Yeni dihentikan sementara waktu. Ia diminta mengurus perizinan terlebih dahulu jika ingin melanjutkan aktivitas tersebut.

“Untuk sementara, pengajian di rumah Ibu Putri Yeni dihentikan. Selanjutnya, ia harus meminta izin warga dan mengurus perizinan,” ujar Syaifuddin.

Kegiatan selanjutnya akan dipindahkan ke Masjid Al-Muhajirin yang berlokasi tak jauh dari kediamannya. Selain itu, MUI akan melakukan pendampingan bersama pihak kepolisian dan pemerintah setempat.

Latar Belakang Masalah

Persoalan ini bermula ketika warga Perumahan Dukuh Zamrud merasa terganggu dengan aktivitas keagamaan yang digelar tanpa izin di rumah Putri Yeni. Kegiatan ini telah berlangsung selama delapan tahun dengan sekitar 70 anggota yang hadir setiap akhir pekan.

Warga mengeluhkan parkir kendaraan yang semrawut serta perubahan perilaku beberapa anggota kelompok. Tudingan lain termasuk adanya iming-iming masuk surga dengan bayaran Rp 1 juta dan gangguan dari dua ekor anjing peliharaan Putri Yeni.

Ketegangan memuncak ketika Putri Yeni melaporkan seorang tokoh agama setempat atas dugaan pencemaran nama baik. Pelaporan ini disebut-sebut memperburuk kondisi kesehatan tokoh tersebut hingga akhirnya meninggal dunia.